Page 28 - New|E-Modul Sejarah & Cagar Budaya Kota Pematangsiantar
P. 28
bersama dengan Hedwie Euse Surbeck dan Lydia Rosa
Otto Surbeck—Hotel Siantar awalnya adalah simbol
kemewahan dan keeleganan. Dengan Uegen Ralph Otto
sebagai Direktur Utama, hotel ini menjadi destinasi bagi
mereka yang mencari kenyamanan dan pelayanan kelas
atas.
Namun, sejarah Hotel Siantar tidak terlepas dari
dinamika politik dan sosial yang mengguncang Indonesia.
Pada tahun 1969, kepemilikan hotel beralih kepada
Julianus Hutabarat, yang membawa angin perubahan
dengan penambahan fasilitas dan renovasi kamar,
menjadikan hotel ini tidak hanya sebagai tempat
menginap, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan
budaya. Lebih dari itu, Hotel Siantar memiliki peran
penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.