Page 31 - New|E-Modul Sejarah & Cagar Budaya Kota Pematangsiantar
P. 31

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia,


                  Pematang Siantar adalah pusat kerajaan yang berdaulat,



                  dengan Pulau Holing sebagai pusat administratifnya. Raja


                  terakhir dari dinasti ini adalah seorang keturunan marga



                  Damanik, Tuan Sang Nawaluh Damanik, yang memerintah



                  sebagai  raja  hingga  tahun  1906.  Namun,  kedatangan


                  Belanda  di  Sumatera  Utara  pada  tahun  1907  menandai



                  akhir  dari  kekuasaan  monarki  di  daerah  ini.  Kontroleur



                  Belanda,  yang  awalnya  berbasis  di  Perdagangan,


                  dipindahkan ke Pematangsiantar pada tahun yang sama,



                  memulai era baru dalam sejarah kota ini.


                            Pematang  Siantar  kemudian  mengalami  serangkaian



                  perubahan  status  administratif.  Pada  tahun  1910,  Badan


                  Persiapan          Kota       Pematangsiantar               didirikan,        yang



                  kemudian  berubah  menjadi  Gemente  dengan  otonomi



                  sendiri pada tahun 1917.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36