Page 25 - Relasi dan Respon NU terhadap Negara - Robikin
P. 25
@robikinemhas
(iii) Bahwa dalam rangka tegaknya amanat di atas (kemashlahatan umum dan
pemberdayaan kelompok lemah). Allah memberikan kewenangan kepada
pemerintah untuk, atas nama Allah, memungut uang dari mereka yang
mampu sebagai sumber utama keuangan negara. (Dalam istilah syariat,
pajak atas warga negara muslim disebut “zakat” dan bagi warga negara
non muslim disebut “jizyah”).
(iv) Dengan demikian dalam pandangan Islam, uang negara pada hakekatnya
adalah uang Allah yang diamanatkan kepada pemerintah/negara, bukan
untuk penguasa melainkan untuk ditasarufkan bagi sebesar-besarnya
kemaslahatan seluruh rakyat, tanpa diskriminasi apapun. Setiap rupiah
dari uang pajak (juga setiap titik kekuasaan yang dibiayai dengan uang
pajak) harus dipertanggungjawabkan kepada Allah (di akhirat nanti) dan
dipertanggung jawabkan kepada rakyat (di dunia).
(v) Dalam pandangan Islam, uang negara yang sebagian besar dari pajak
sebagai uang Allah, haruslah ditasharufkan sejujur-jujurnya sesuai dengan
petunjuk Allah, yakni bagi kemaslahatan segenap rakyat, dengan
memprioritaskan kaum fakir miskin, apapun agama, warna kulit maupun
sukunya.
25