Page 92 - Buku Puisi Nyawiji Meranti
P. 92

membedakan yang benar dan yang
                  salah.  Yang  salah  dikira  benar.
                  Yang benar divonis salah. Merasa
                  diri  telah  berada  di  atas  jalan
                  kebenaran,  yang  lain  tersesat.
                  Tanpa  penalaran,  tanpa  telaah,
                  tanpa  olah  fakta  dan  kadang
                  tanpa alasan jelas, argumen valid,
                  hujjah  kuat.  Logika  ilmiahpun
                  terlewat.    Dalil-dalil  diperalat
                  untuk    melegalisir   pendapat,
                  prasangka  dan  praduga  dari
                  perspektif   ego   pribadi,   tak
                  memberi ruang  pada  lawan  untuk
                  menyampaikan  hak  jawab  membela
                  diri.”











                                 Tangkapan Visual
                                                  78
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97