Page 28 - E-Modul Benzena Penentuan Gugus Pengarah Orto, Meta, Para
P. 28

BENZENA
              E-MODUL                                                  GUGUS PENGARAH ORTO, META, PARA








          Jadi,  hasil  reaksi  yang  lebih  dominan  itu  adalah  reaksi  pertama  dan
          reaksi  ketiga.  Dimana  seperti  yang  sudah  kita  ketahui,  bahwa  gugus
          kloro  (halogen)  itu  termasuk  kedalam  gugus  pengarah  dari  orto-para.
          Sehingga  ketika  direaksikan,  itu  menghasilkan  reaksi  o-kloro
          nitrobenzena dan p-kloro nitrobenzena.


          Menurut kalian apakah hasilnya itu hanya o-kloro nitrobenzena dan p-
          kloro nitrobenzena saja ?
          Tidak  hanya  itu,  hasil  dari  reaksi  titrasi  dengan  asam  nitrat  itu  juga
          menghasilkan  m-klorobenzena,  namun  hasilnya  itu  sedikit,  sedangkan
          untuk yang orto dan para itu lebih dominan.






                                        Dari  penjelasan  sebelumnya,  apakah  kalian  tahu
                                        alasan  kenapa  gugus  atau  substituen  Cl  menjadi
                                        pengarah dari Orto-Para ?







           Pada  umumnya,  untuk  menentukan  gugus  pengarah  dari  orto,  meta,
           ataupun  para,  berdasarkan  gugus  pengaktif  dan  pendeaktif  cincin
           benzena.  Dimana  gugus  pengaktif  adalah  gugus  substituen  yang
           meningkatkan  kereaktifan  cincin  benzena  terhadap  elektrofil.  Gugus
           pengaktif  biasanya  menjadi  pengarah  orto  dan  para  dalam  reaksi
           substitusi.  Sedangkan  gugus  pendeaktif  adalah  gugus  substituen  yang
           menurunkan  kereaktifan  cincin  benzena.  Gugus  pendeaktif  biasanya
           menjadi pengarah meta dalam reaksi substitusi.


           Selain  sebagai  penyebab  kereaktifan  benzena  pada  suatu  reaksi
           substitusi, gugus/substituen yang telah ada pada cincin aromatik akan
           mengarahkan orientasi posisi gugus yang masuk pada reaksi substitusi

           kedua.




















                                                                                                            22
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33