Page 48 - E-MODUL NANO
P. 48

Tabel Daftar unsur oktaf Newlands

















         Sifat  Li  mirip  dengan  sifat  Na,  K,  Cu,  Rb,  Ag,  dan  Cs.  Sifat  Be  mirip dengan
         sifat Mg, Ca, Zn, Sr, Cd, dan Hg.



         c. Sistem periodik Mendeleev

         pada Pada tahun 1869 Dmitri Ivanovich Mendeleev, seorang ilmuwan Rusia, membuat
         daftar  unsur-unsur  yang  didasarkan  sifat  fisisdan  sifat  kimia  dihubungkan  dengan

         massa  atom  unsur.  Penyusun  sebelumnya  hanya  menitik-beratkan  padasifat  fisis
         saja.Susunan  Mendeleev  tersebut  merupakan  sistemperiodik  pertama  yangsering
         disebut     SistemPeriodik        Unsur     bentuk      pendek.      Sistemperiodik        Mendeleev

         disusunberdasarkan  kenaikan  massaatom  dan  kemiripan  sifat.  Dari  susunan  tersebut
         didapatkan hukum periodik, di mana sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa

         atom. Artinya, bila unsur- unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka
         sifat unsur akan berulang secara periodik. Sistem periodik ini pertama kali terbit pada

         Jurnal  Ilmiah  Annalen  der  Chemie  pada  tahun1871  seperti  padaGambar  2.24.
         Lajurtegak  disebut  golongan  dan  lajurmendatar  disebut  periode.Pada  tabel

         sistemperiodik  tersebut  tampak  bahwa  ada  sifat  kimia  yang  dicantumkan,  misalnya
         rumus  oksidanya.  Sebagai  contoh,pada  golongan  I(Gruppe  1)  terdapatrumus  R  O
         yang menunjukkan bahwagolongan I tersebutbila membentuk oksidaakan mempunyai

         rumus H2O, Li2O, dan Na2O. Mendeleev menyusuntabel dari unsur-unsuryang disusun
         olehNewlands dengan beberapa perbaikan, antara lain:

             Beberapa  tempat  disediakanuntuk  unsur  yangdiramalkan  dan  diyakini  oleh
             Mendeleev akan ditemukan. Diramalkan massa atomnya 44, 68, 72, dan 100.

             Ditempatkannya  unsur-unsur  yang  sekarang  disebut  sebagai  unsur  transisi  pada
             lajur khusus.

             Mengadakan  koreksi  terhadap  massa  atom  yang  kurang  tepat,  misalnya atom
             Cr yang semula diyakini 43,3 dikoreksi menjadi 52.0.
             Meramalkan  sifat  unsur  yang  belum  ditemukan  dan  ternyata  ramalannya  tepat

             setelah unsur tersebut ditemukan.

                                                                                                                38
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53