Page 128 - modul tekstil mala
P. 128
D. Pemutihan Optik
Penggunaan zat pemutihan optik kaitannya dengan bahan hasil
pengelantangan adalah untuk dapat menambah kecerahan bahan
karena pembesaran pantulan sinar, sehingga kain putih yang diberi
zat pemutihan optik nampak lebih putih dan lebih cerah.
Pembesaran pantulan sinar ini disebabkan karena zat pemutihan
optik bersifat fluoressensi.
Sinar ultraviolet yang diserap bahan dan selanjutnya diubah
menjadi sinar-sinar yang panjang gelombangnya berubah-ubah.
Fluoressensi violet sampai hijau kebiru-biruan banyak digunakan
untuk zat pemutih karena mengandung warna kuning yang
memisah, sehingga dapat dilihat dengan mata dan dapat berkilau
bila menyerap sinar ultra violet.
Zat pemutihan optik yang efektif, paling sedikit mengandung 4
ikatan rangkap yang letaknya berselang-seling dengan ikatan
tunggal seperti :
Penggunaan zat pemutihan optik tergantung dari hasil akhir
bahan, sehingga dapat dipakai tersendiri atau bersama-sama
dengan proses penyempurnaan khususnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh resep pemakaian zat pemutihan
optik :
1. Untuk bahan kapas atau rayon cara perendaman
a. Leucophor A : 0,25 – 1%
NaCl atau Na2SO4 : 10 %
Suhu : 900C
Waktu : 30 menit
Setelah selesai bahan diperas dan dikeringkan.
118 Pengelantangan