Page 179 - modul tekstil mala
P. 179
Zat warna tersebut dijual dalam bentuk
sulfatoetilensulfon yang tidak reaktif dan baru berubah
menjadi vinil sulfon yang reaktif setelah ada penambahan
alkali.
Berbeda dengan jenis triazin atau pirimidin reaksi
fiksasi dan hidrolisis zat warna jenis vinil sulfon bersifat
dapat balik,. Bila dilihat dari reaksinya maka zat warn
aini cocok untuk dicelup dengan metode pre – pad alkali
dan metode all in yang pemasukan alkalinya didepan.
Kelebihan zat warna vinil sulfon adalah relative lebih
tahan alkali, tetapi kelemahan nya adalah hasil celupnya
mudah rusak oleh pengerjaan dalam suasana alkali,
sebagai contoh bila terhadap hasil pencelupan dilakukan
proses pencucian dengan sabun dalam suasana alkali
dengan suhu yang terlalu panas, maka ketuaan warnanya
akan sedikit turun lagi.
Adanya kekurangan dari kedua golongan zat warna
reaktif tersebut maka saat ini banyak digunakan zat
warna reaktif dengan fungsi gugus ganda (bifunctional
reactive dyes) seperti sumifik supra( mono chloro tiazin
(MTC)-vinil sulfon (VS) dan drimarene CL
(tricholoropirimidin (TCP)-vinil Sulfon (VS), sehingga
zat warnanya lebih tahan hidrolisis. Efisiensi fiksasinya
tinggi dan hasil celupnya lebih tahan alkali dan tahan
asam. Varian zat warna reaktif lainyya juga dibuat
misalnya zat warna reaktif yang lebih tahan panas dan
afinitasnya lebih besar maupun zat warna reaktif yang
dapat fiksasi pada suasana nertral.
Zat Warna dan Teknologi 169
Pencelupan