Page 94 - just duit_Spread
P. 94

Sejak  bayi,  kita  telah  diajar  dan  mengalami  berbagai  variasi  dari
       perkataan  dan  aplikasi  rewards  & punishment-,  bahkan  lagu  "Nina
       bobo"  saja  mengandung  unsur  itu:  "...nina  bobo,  oo  nina  bobo,
       kalau  tidak  bobo  digigit  nyamuk!"  Semasa  kecil,  kita  sering  men-
       dengar  perkataan  yang  kira-kira  berbunyi  demikian:  "Hayo,  kalau
       anak  manis,  jangan  menangis,"  atau  "Hayo,  jangan  nakal.  Kalau  ti-
       dak  nakal,  mendapat  permen.  Kalau  nakal,  mendapat  jewer,"  atau
       "Kalau  naik  kelas  mendapat  sepeda".  Metode  yang  dipakai  orangtua
       untuk  mendidik  dan  membesarkan  anaknya  tidak  jauh  dari  sistern
        rewards & punishment, yaitu dengan memanjakan  dan menghajar de-
       ngan  rotan.
          Bagaimanakah   cara  guru  dan  institusi  pendidikan  niengontrol
        dan mengendalikan para siswanya agar menuruti perintah guru serta
       tata tertib  sekolah?  Dengan  cara  memberikan  sistern  nilai  atau  rapor.
       Warna   biru  dan  warna  merah  pada  rapor  adalah  indikator,  apakah
        sang  murid  telah  menuruti  pengajaran  dan  perintah  sang  guru  atau
        tidak.  Dengan  mengancam  akan  memberikan  warna  merah  pada  ra-
        por murid yang bandel, guru berkemungkinan besar untuk mendapat
       kepatuhan  murid.
          Bagaimanakah   cara  negara  dan  pemerintah  mengontrol  dan  me-
        ngendalikan  warganya  agar  menjaga ketertiban  dan  keamanan  serta
        membayar  pajak?  Dengan  membuat  peraturan,  undang-undang,  hu-
        kum,  dan  sanksi  hukum  oleh  aparatur  negara.  Polisi  direkrut  untuk
        menjaga keamanan, memeriksa tersangka tindak kriminal, menangkap
        penjahat  dan  menembaknya  jika  perlu.  Sedangkan  jaksa  ditugaskan
        untuk  menuntut  tersangka  tindak  perdata  atau  pidana,  dan  hakim
        bertugas  untuk  menjatuhkan  hukuman  denda  dan/atau  penjara.  Un-
        tuk apakah  semua itu? Agar masyarakat tertib  dan takut berbuat  kri-
        minal.
           Dalam  dunia  usaha  juga  demikian.  Kita  menemukan  janji-janji
        yang  dibuat  oleh  bagian  periklanan  untuk  merayu,  membujuk,  dan
        memberikan  angin  sorga kepada  calon  konsumen  agar membeli  pro-
        duk  atau  jasanya jika  hendak  mendapat  untung  atau  manfaat,  seperti
        misalnya agar menjadi  lebih  cantik,  lebih  awet muda,  lebih  sehat,  le-
        bih  sukses,  lebih  kaya,  dan  sebagainya.  Pesan  terselubung  dari  iklan
        tersebut  adalah  ancaman  halus:  jika  anda  tidak  membeli  atau


                                       78
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99