Page 98 - PAI 10 SISWA
P. 98

Memperkaya Khazanah Peserta Didik



                 A.  Memahami  Makna  Pengendalian  Diri,  Prasangka  Baik,  Husnużżan  dan
                    Persaudaraan (Ukhuwah)

                    1.  Pengendalian Diri (Mujāhadah an-Nafs)

                          Pengendalian  diri  atau  kontrol  diri  (Mujāhadah an-Nafs)  adalah
                       menahan  diri  dari  segala perilaku  yang  dapat merugikan  diri  sendiri  dan



                       jug  orang  lain,  seperi sifa  serakah atau tamak. Dalam  literatur  Islam,






                       pengendalian diri dikenal dengan isilah aś-śaum, atau puasa. Puasa adalah
                       salah  satu  sarana mengendalikan  diri.  Hal  tersebut berdasarkan  hadis


                       Rasulullah saw. yang  arinya:  “Wahai golongan pemuda!  Barangsiapa dari










                       antaramu mampu menikah,  hendaklah dia nikah,  yang demikian itu ama
                       menundukkan pemandangan dan ama  memelihara kehormatan,  tetapi








                       barangsiapa idak  mampu,  maka hendaklah dia puasa,  karena (puasa) itu


                       menahan nafsu baginya.” (H.R. Bukhari)
                          Jadi, jelaslah bahwa pengendalian diri diperlukan oleh seiap manusia
                       agar dirinya terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.
                          Dapatkah kamu memberikan contoh perilaku yang menunjukkan sikap
                       pengendalian diri? Diskusikan dengan teman-temanmu.
                    2.  Prasangka Baik (�usnużżan)
                          Prasangka baik atau ĥusnużżan berasal dari kata Arab, yaitu ĥusnu yang
                       arinya baik, dan żan yang arinya prasangka. Jadi, prasangka baik atau
                       posiive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan isilah ĥusnużżan.
                       Isilah ĥusnużżan adalah sikap orang yang selalu berpikir posiif terhadap
                       apa  yang  telah  diperbuat  oleh  orang  lain.  Lawan  dari  sifat  ini  adalah
                       buruk  sangka (su’użżan),  yaitu  menyangka orang  lain  melakukan  hal-hal



                       buruk  tanp  adany  buki yang  benar. Dalam  ilmu akhlak,  ĥusnużżan
                       dikelompokkan ke dalam iga bagian, yaitu ĥusnużżan  kepada Allah  Swt.
                       ĥusnużżan kepada diri sendiri, dan ĥusnużżan kepada orang lain.
                          Prasangka  baik  adalah  sifat  yang  sangat  pening  untuk  dimiliki  oleh
                       seiap  orang  yang  beriman.  Sebaliknya,  prasangka  buruk  adalah  sifat
                       yang  harus  dijauhi  dan  dihindari.  Mengapa  demikian?  Dapatkah  kamu
                       menjelaskan dan mengemukakan dampak posiif dari perilaku ĥusnużżan,
                       serta dampak negaif dari perilaku su’użżan?
                 92           Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103