Page 44 - IPAS BG KLS 6
P. 44
Pertanyaan Esensial
1. Apa saja penyakit yang menyerang sistem gerak?
2. Bagaimana mengatasi penyakit yang membuat tubuh kita sulit bergerak?
3. Pola hidup seperti apa yang bisa membantu kita menjaga kesehatan
sistem gerak?
Informasi untuk Guru
Tulang, otot, dan sistem saraf saling terkait satu sama lain, meskipun memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Jika salah satunya mengalami permasalahan maka
tubuh kita tidak akan dapat melakukan aktivitas sebagaimana seharusnya. Jika
tulang bermasalah maka kita tidak dapat bergerak dengan normal. Begitu pula,
jika ada gangguan pada sistem saraf kita. Meskipun otot dan tulang kita sehat,
jika sistem saraf bermasalah maka kita tidak dapat memerintahkan otot dan
bergerak sesuai informasi yang diberikan otak. Oleh karena itu, kita harus selalu
menjaga kesehatan sistem gerak.
Beberapa penyakit yang berkaitan dengan sistem gerak ada yang secara
spesifik menyerang sistem saraf seperti stroke. Stroke merupakan salah satu
penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk Indonesia.
Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya aliran darah ke otak akibat
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan jaringan
otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan
fungsinya dengan baik. Ketika sel-sel otak mulai rusak, penderita stroke dapat
mengalami beberapa gejala, seperti mati rasa pada wajah, kesulitan dalam
berbicara, berjalan, dan melihat, sakit kepala yang hebat, bahkan kelumpuhan.
Ada juga penyakit yang spesifik menyerang sendi, yaitu arthritis rheumatoid
(AR) atau rematik. Penyakit autoimun sistemik ini menyebabkan peradangan
pada sendi. Bagian tubuh yang paling sering mengalami peradangan ini, di
antaranya tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut. Tulang pun bisa terkena
tumor. Ada yang bersifat jinak maupun ganas (kanker) yang dapat menyebar ke
seluruh jaringan tubuh.
Pada topik bahasan ini, peserta didik akan diajak mengetahui berbagai jenis
penyakit atau gangguan yang menyerang sistem gerak, baik yang berkaitan
dengan tulang, otot, maupun saraf. Pengetahuan ini bukan untuk dihafal peserta
didik, tapi untuk membuat mereka menyadari bahwa sistem gerak dapat
terganggu, baik karena kelainan bawaan maupun gaya hidup. Dengan begitu
diharapkan mereka dapat menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi
34 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD/MI Kelas VI