Page 29 - E-BOOK KULTUR JARINGAN (1)
P. 29
Tahun Tokoh/Peneliti Kontribusi
Penelitian pada crown gall dan pembentukan
P R White dan A C Braun tumor pada tanaman dan menumbuhkan jaringan
1942
tanaman yang bebas tumor.
Penggunaan santan kelapa ditambah 2,4-D untuk
1948 A Caplan dan F C Stewart proliferasi pada kultur jaringan wortel dan
kentang.
Kultur jaringan tanaman monokotil
1950 G Morel
menggunakan santan kelapa.
Penemuan teknik kultur sel dengan melakukan
1953 W H Muir kultur sel yang berasal
dari kalus .
Kultur haploid dari polen tanaman
1953 W Tulecke Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Penemuan sitokinin,yaitu Kinetin dan
1955 C O Miller, F Skoog dan menemukan faktor-faktor yang menyebabkan
kawan-kawan
pembelahan sel.
Kultur jaringan tanaman
1955 E bal
Gimnospermae .
Hipotesis yang menyebutkan bahwa
pembentukan akar atau tunas dari kultur kalus
1957 F Skoog dan C O Miller diregulasi oleh proporsi atau rasio auksin dan
sitokinin dalam medium.
Isolasi protoplas menggunakan enzim serta
1960 E C Cocking
kultur protoplas.
G Morel Pengembangan teknik kultur tunas apikal.
1960
Morel mengembangkan teknik kultur meristem
dan mendapatkan anakan tanaman anggrek yang
1964 G Morel bebas virus dari induk tanaman yang terjangkit
virus.
S G Guha and S C Kultur anter dan kultur polen dan
1966
Maheshwari mendapatkan embrio haploid.
Kultur mikrospora dari tanaman Datura dan
Nicotiana untuk menggandakan jumlah
1974 J P Nitsch kromosom dan panen biji dari tanaman double
haploid yang homozigot dalam waktu 5 bulan.
Fusi protoplas untuk mendapatkan hibrid
1978 G Melchers
somatik
Insersi gen dengan menggunakan vector plasmid
K A Barton , W J Brill
1983 dan J H Dodds menggunakan target transformasi berupa
XI SMA/MA 20 KULTUR JARINGAN