Page 167 - Demo
P. 167
%uf0b7 Proses pencarian berkas fisik sering kali memakan waktu lama, karena pegawai harus mencari di antara tumpukan dokumen. Ini mengakibatkan keterlambatan dalam penanganan permohonan dan menghambat efisiensi kerja.%uf0b7 Tidak ada sistem yang efektif untuk memantau status permohonan keberatan dan non-keberatan. Pegawai kesulitan untuk mengetahui berkas mana yang sudah diterima, jatuh tempo, atau sedang dalam proses, yang mengakibatkan kurangnya akuntabilitas.Setelah implementasi SRIKANDI, telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan berkas di Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurangan:%uf0b7 Dengan digitalisasi berkas, pegawai kini dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari dokumen.%uf0b7 Dengan adanya SRIKANDI, pemantauan real-time seluruh pegawai dapat memantau permohonan keberatan dan non-keberatan, serta berkas sidang yang diterima, jatuh tempo, dan yang sedang berjalan sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan.%uf0b7 Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan berkas. Dengan fitur pemantauan real-time, atasan dapat dengan mudah melihat status setiap permohonan dan berkas sidang.2. Metode Pengukuran DampakUntuk mengukur dampak inovasi SRIKANDI, beberapa metode evaluasi digunakan. Evaluasi ini dilakukan oleh tim internal yang terdiri dari pegawai di Bidang KBP dan pihak manajemen. Tim ini bertugas untuk mengumpulkan data dan informasi terkait penggunaan sistem, serta melakukan analisis terhadap hasil yang dicapai.Indikator yang diukur untuk mengevaluasi efektivitas dan dampak dari inovasi SRIKANDI dalam pengelolaan berkas permohonan keberatan dan non-keberatan dapat mencakup beberapa aspek berikut:%uf0b7 Waktu Penyelesaian Permohonan: Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permohonan keberatan dan non-keberatan.%uf0b7 Jumlah Permohonan yang Diproses: Total jumlah permohonan keberatan dan non-keberatan yang diproses dalam periode tertentu.%uf0b7 Tingkat Akuntabilitas: Persentase berkas yang dapat dipantau statusnya secara real-time oleh pegawai dan atasan.3. Data Sebelum dan Sesudah Implementasi:Sebelum:%uf0b7 Pengelolaan Berkas Manual.%uf0b7 Kesulitan dalam Pemantauan terkait status berkas, jatuh tempo, dan peminjaman berkas fisik.%uf0b7 Tumpukan Berkas Fisik.%uf0b7 Akses Informasi Terbatas.