Page 20 - E-LKPD Redoks Kelas X Semester 2
P. 20
Contoh 1 : Fe(s) + 2HCl(aq) FeCl2(aq) + H2(g)
(0) (+1) (+2) (0)
oksidasi
reduksi
Fe bertindak sebagai reduktor karena mengalami kenaikan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi +2. Sebaliknya HCl bertindak sebagai oksidator
karena mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.
Contoh 2 : CuO + H2 Cu + H2O
(+2) (0) (0) (+1)
reduksi
oksidasi
Senyawa CuO bertindak sebagai oksidator karena Cu mengalami
penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi 0. Sebaliknya, H2 bertindak
sebagai reduktor karena mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0
menjadi +1. Kenaikan bilangan oksidasi (reaksi oksidasi) dan penurunan
bilangan oksidasi (reaksi reduksi) selalu terjadi bersamaan dalam suatu reaksi
kimia.
E. Reaksi Disproporsionasi dan Konproporsionasi
Apabila dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengoksidasi atau mereduksi
dirinya sendiri, maka reaksi tersebut disebut dengan reaksi disproporsionasi
(autoredoks).
Contoh : 3I2(g) + 6KOH(aq) 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O(l)
(0) (-1) (+5)
reduksi
oksidasi
15