Page 26 - Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
P. 26
garam dengan air. Jika suatu garam dilarutkan dalam air, garam akan
terionisasi menjadi ion-ion penyusunnya. Reaksi antara anion/kation dari
garam yang berasal dari asam/basa lemah dengan air akan
-
+
menghasilkan ion H atau OH . Inilah yang menyebabkan larutan garam
dapat bersifat asam, basa atau netral. Reaksi ini dikenal dengan reaksi
hidrolisis.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jenis reaksi
hidrolisis garam, mari simak uraian materi berikut .
A. Pengertian Hidrolisis
Hidrolisis berasal dari kata "hidro" yang artinya air dan "lisis" artinya
penguraian. Jadi hidrolisis adalah reaksi penguraian garam dalam air
yang membentuk ion positif dan ion negatif. Kation basa lemah atau
kation asam lemah suatu garam dapat mengalami hidrolisis melalui reaksi
+
+
-
kesetimbangan dengan air membentuk ion H atau H O atau OH , peristiwa
3
tersebut dinamakan hidrolisis garam. Jika hidrolisis menghasilkan ion H +
+
atau H O maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis mengahasilkan
3
ion OH maka larutan bersifat basa. Sifat garam larutan tergantung pada
-
kekuatan asam dan basa yang membentuk garam tersebut.
B. Jenis - jenis Hidrolisis Garam
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sifat asam basa
atau netral dari garam tersebut terjadi akibat adanya interaksi antara ion
garam dengan air. Didalam air garam akan terionisasi dan apabila ion
yang terbentuk tersebut bereaksi dengan air maka terjadi reaksi hidrolisis.
Beberapa kemungkinan reaksi hidrolisis yang dapat terjadi yaitu:
1) Hidrolisis Parsial (sebagian)
Hidrolisis parsial adalah hidrolisis dimana hanya satu ion saja yang
terhidrolisis, seperti anion (ion negatif) atau kation (ion positif) saja.
Hidrolisis garam ini terjadi pada garam yang berasal dari asam lemah-
basa kuat atau asam kuat-basa lemah.
Contohnya : CH COONa, CH COOK, NH Cl dan lain-lain.
3 3 4
Modul Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam Untuk SMA/MA Kelas XI Semeseter II 21