Page 17 - ModulBerkehidupanSosiologi
P. 17
Tahap yang terakhir ini merupakan, dimana proyek ini berakhir dan
kelompok sudah selesai. Kelompok bisa kembali ketika mereka ingin
adanya sebuah perubahan. Misalnya review sebuah tujuan ataupun
perubahan struktur anggota kelompok.
Keunggulan pada teori ini, menjadi suatu pedoman dalam pembentukan
kelompok. Sementara itu kekurangan dari teori ini antara lain:
• Didesain untuk menjelaskan tahap yang terjadi pada kelompok kecil.
• Pada pengaplikasiannya sebuah proses kelompok tidak linear seperti
penjelasan teori diatas, tetapi lebih bersifat siklus.
• Karakteristik setiap tahapan tidak selalu paten seperti itu. Karena
modelnya berkaitan dengan perilaku manusia.
• Kurang memperhitungkan peran apa yang harus diambil setiap individu
dalam kelompok.
• Tidak memiliki pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan
dari satu tahap ke tahapan lainnya.
G. Pola Hubungan antar Kelompok
Dalam topik ini terdapat dua pandangan dari para ahli diantaranya :
a. Michael Banton
Berpendapat bahwa kemungkinan pola hubungan antar kelompok
yaitu, akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi. Berikut
ini penjelasan pola-pola tersebut:
1. Akulturasi
Akulturasi terjadi ketika dua kebudayaan yang berbeda bertemu dan
mulai berbaur dan bercampur. Dalam situasi ini apat membentuk suatu
kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri dari kebudayaan yang
bercampur tadi. Akulturasi terjadi pada masyarakat, baik mempunyai
posisi yang sama, dan juga posisinya berbeda.
2. Dominasi
Dominasi terjadi apabila suatu kelompok menguasai kelompok lainnya.
Contohnya, pada saat bangsa Belanda yang datang ke Indonesia untuk
merampas SDA, kemudian dilanjutkan dengan dominasi atas penduduk
14