Page 14 - 4245: Sejarah Gua Jepang
P. 14
Darwis merasakan amarah yang membara dalam dirinya, ia
Darwis merasakan amarah yang membara dalam dirinya, ia
telah kehilangan sahabat karibnya, tetapi dia juga tahu
telah kehilangan sahabat karibnya, tetapi dia juga tahu
bahwa mereka harus tetap bijak. Melawan secara langsung
bahwa mereka harus tetap bijak. Melawan secara langsung
hanya akan mengakibatkan lebih banyak korban. Namun,
hanya akan mengakibatkan lebih banyak korban. Namun,
dalam hatinya, dia bersumpah bahwa kematian Hasan tidak
dalam hatinya, dia bersumpah bahwa kematian Hasan tidak
akan sia-sia. Mereka akan terus berjuang, tetapi dengan
akan sia-sia. Mereka akan terus berjuang, tetapi dengan
cara yang lebih cerdas dan hati-hati.
cara yang lebih cerdas dan hati-hati.
Setelah insiden itu, suasana di desa semakin tegang dan
Setelah insiden itu, suasana di desa semakin tegang dan
penuh ketakutan. Pembangunan gua perlindungan terus
penuh ketakutan. Pembangunan gua perlindungan terus
berlanjut, dan penduduk desa terpaksa bekerja dalam
berlanjut, dan penduduk desa terpaksa bekerja dalam
kondisi yang semakin berat. Namun, semangat perlawanan
kondisi yang semakin berat. Namun, semangat perlawanan
tidak pernah padam dalam hati mereka.
tidak pernah padam dalam hati mereka.
Malam itu, suasana di desa Pandansari terasa hening dan
Malam itu, suasana di desa Pandansari terasa hening dan
tegang. Gayatri berjalan sendirian di jalanan yang sepi,
tegang. Gayatri berjalan sendirian di jalanan yang sepi,
hatinya dipenuhi oleh kekhawatiran akan situasi yang
hatinya dipenuhi oleh kekhawatiran akan situasi yang
semakin tidak menentu. Langit malam yang gelap
semakin tidak menentu. Langit malam yang gelap
mencerminkan keadaan batinnya yang gelap pula. Saat
mencerminkan keadaan batinnya yang gelap pula. Saat
langkahnya melintasi jalan-jalan yang sepi, dia memikirkan
langkahnya melintasi jalan-jalan yang sepi, dia memikirkan
tentang nasib desanya yang terancam oleh ancaman
tentang nasib desanya yang terancam oleh ancaman
penjajah yang semakin dekat.
penjajah yang semakin dekat.
Tiba-tiba, dari kegelapan muncullah seorang pemuda tegap
Tiba-tiba, dari kegelapan muncullah seorang pemuda tegap
dengan tatapan yang penuh perhatian. Darwis, yang sedang
dengan tatapan yang penuh perhatian. Darwis, yang sedang
masih kehilangan hasan, sahabatnya. Ia memutuskan untuk
masih kehilangan hasan, sahabatnya. Ia memutuskan untuk
berjalan sendirian, lalu ia melihat sosok perempuan
berjalan sendirian, lalu ia melihat sosok perempuan
sendirian di tengah malam dan merasa tertarik untuk
sendirian di tengah malam dan merasa tertarik untuk
menawarkan bantuan.
menawarkan bantuan.
"Permisi, apakah butuh bantuan?" tanyanya dengan suara
"Permisi, apakah butuh bantuan?" tanyanya dengan suara
lembut, menghampiri Gayatri dengan langkah hati-hati.
lembut, menghampiri Gayatri dengan langkah hati-hati.
Gayatri sedikit terkejut, tapi melihat wajah Darwis yang
Gayatri sedikit terkejut, tapi melihat wajah Darwis yang
ramah, dia merasa sedikit lega. "Oh, tidak, saya hanya
ramah, dia merasa sedikit lega. "Oh, tidak, saya hanya
sedang berjalan-jalan saja," jawabnya dengan senyum.
sedang berjalan-jalan saja," jawabnya dengan senyum.
Halaman 13