Page 9 - E-Modul Oksigen dan Sulfur
P. 9

Jari-jari kovalen (pm)                     73                102
                                                -3
                                        0
                         Massa jenis (20 C/g cm )                 1,429              1,96
                         Energi ionisasi I (eV)                  13,6181           10,3600

                                     0
                         Titik leleh ( C)                         -218,3            115,21
                                     0
                         Titik didih ( C)                         -182,9            444,72
                         Elektronegativitas                        3,44              2,58


                         Besarnya elektronegativitas oksigen memungkinkan pembentukan oksida logam

                                               2-
                  ionik yang mengandung ion O , sehingga dalam oksida logam, oksigen memiliki tingkat
                  oksidasi -2. Unsur belerang jarang membentuk senyawa yang bersifat ionik, sehingga

                                                            -2
                  unsur-unsur  ini  jarang  terdapat  sebagai  S .  Unsur-unsur  ini  dapat  pula  membentuk
                  senyawa dengan ikatan kovalen seperti H2O, Cl2O, H2S, dan SCl2.
                         Oksigen tidak pernah mengikat lebih dari dua atom (divalen) sebab enam elektron

                  valensi  unsur  ini  menempati  orbital  2s  dan  2p  dan  energi  yang  diperlukan  untuk
                  mempromosikan elektron dari lintasan ke dua ke lintasan yang lain yang lebih tinggi,

                  yaitu orbital 3s adalah terlalu besar. Sementara unsur belerang memiliki orbital d dengan
                  energi yang sesuai dilibatkan pada pembentukan ikatan kimia, sehingga unsur-unsur ini

                  dapat membentuk empat atau enam ikatan melalui promosi elektron tingkat dasar (ground

                  state) ke orbital d itu.
                         Perbedaan  sifat  antara  oksigen  dengan  unsur  unsur  golongan  VI  yang  lain

                  terutama adalah pada tingginya elektronegativitas unsur oksigen, sehingga oksigen dapat

                  membentuk senyawa yang lebih bersifat ionik dibandingkan dengan senyawa unsur-unsur
                  lain dalam satu golongan.

                         Ikatan  kimia  dalam  molekul  O2  ternyata  tidak  sesederhana  seperti  yang
                  diperkirakan semula. Apabila antara atom oksigen terjadi ikatan kovalen rangkap, maka

                  seharusnya semua elektron dalam molekul O2 ada dalam keadaan berpasangan, sehingga
                  molekul  ini  diharapkan  bersifat  diamagnetik.  Tetapi  hasil  eksperimen  menunjukkan

                  bahwa  oksigen  bersifat  paramagnetik,  sehingga  dalam  molekul  senyawa  ini  harus

                  terdapat  sejumlah  elektron  tak  berpasangan.  Sifat  paramagnetik  oksigen  dapat
                  diterangkan dengan teori orbital molekul.








                                                                                                      2
    OKSIGEN DAN SULFUR-Kimia Anorganik Nonlogam
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14