Page 4 - modul pembelajaran jarak jauh (pjj)
P. 4

Peran Orang Tua

                      1. Memastikan Ananda memperoleh bahan ajar tentang bentuk-bentuk semangat dan
                         komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh para pendiri negara.
                      2. Mendampingi Ananda dalam belajar tentang bentuk-bentuk semangat dan
                         komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh para pendiri negara.
                      3. Menghubungi guru apabila Ananda mengalami kesulitan selama pembelajaran
                         luring atau daring.
                      4. Mendampingi Ananda untuk menyerahkan hasil aktivitas belajar tentang bentuk-
                         bentuk semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh para pendiri
                         negara.



                  C. Aktivitas Pembelajaran
                  Aktivitas 1

                  Membaca Materi

                  Pada Pembelajaran 2, Ananda sudah mengerti dan memahmi tentang ciri-ciri semangat
                  dan kolektif kebangsaan yang ditunjukkan oleh para tokoh pendiri negara. Pada
                  pembelajaran 3 ini, Ananda diajak untuk lebih dalam mempelajari bentuk-bentuk
                  semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh para pendiri negara.


                  Terdapat beberapa periode yang dapat diuraikan untuk memahami perbedaan dari bentuk
                  dan semangat yang ada.



                  Periode 1: Masa sebelum Pergerakan Nasional

                  Pada periode ini Ananda sudah sering mendengar tentang berbagai kerajaan yang ada di
                  Nusantara. Kerajaan yang ada di Nusantara juga memiliki kemerdekaan dan kedaulatan.
                  Kehidupanya juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara pemeluk agama, baik
                  Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katolik, Konghucu dan penganut kepercayaan. Semangat
                  dan nilai-nilai kejuangan sudah mulai timbul yaitu kesadaran harga diri, jiwa merdeka,
                  Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan kerukunan hidup umat beragama serta
                  kepeloporan dan keberanian.



                  Dalam usaha mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya, perjuangannya masih
                  bersifat kedaerahan. Hal ini dapat dilihat dari perlawanan yang dilakukan Sultan
                  Hasanuddin (1633-1636), Kapitan Pattimura (1817), Pangeran Diponegoro (1825-1830).
                  Namun perlawanan yang dilakukan masih bersifat lokal dan tidak ada koordinasi
                  sehingga mampu dipatahkan oleh Belanda.









           118      ModulPPKNKelasVIII
   1   2   3   4   5   6   7   8   9