Page 20 - E-Book Interaktif Tipe Flipbook Berbasis PBL_Peranan Virus dalam Kehidupan
P. 20

Virus Information



                                                  Sejarah Penemuan Vaksin

                                              Jauh sebelum vaksin ditemukan, sebuah metode bernama
                                              "variolasi"  digunakan  di  berbagai  belahan  dunia  untuk
                                              melawan  cacar  (smallpox).  Metode  ini  melibatkan
                                              paparan orang sehat terhadap materi dari luka penderita
                                              cacar  dengan  harapan  menimbulkan  infeksi  ringan  dan
                                              kekebalan. Namun, metode ini berisiko karena dapat
                  menyebabkan penyakit yang parah dan bahkan kematian.
                 Titik balik terjadi pada tahun 1796 oleh seorang dokter Inggris bernama Edward Jenner.
                 Ia mengamati bahwa pemerah susu yang pernah terinfeksi cacar sapi (cowpox), penyakit
                 yang  jauh  lebih  ringan,  ternyata  kebal  terhadap  cacar  manusia  yang  mematikan.

                 Berdasarkan  pengamatannya,  Jenner  mengambil  materi  dari  luka  cacar  sapi  dan
                 menginokulasikannya  (memasukkannya)  ke  lengan  seorang  anak  laki-laki  berusia
                 delapan  tahun.  Anak  tersebut  mengalami  demam  ringan  namun  kemudian  sembuh.
                 Beberapa waktu kemudian, Jenner memaparkan anak itu dengan virus cacar manusia,
                 dan  ia  tidak  terinfeksi.  Inilah  kelahiran  dari  vaksin  pertama  di  dunia.  Istilah  "vaksin"
                 sendiri berasal dari kata Latin "vacca" yang berarti sapi.
                 Penemuan Jenner menjadi fondasi bagi pengembangan vaksin-vaksin berikutnya. Pada
                 akhir abad ke-19, ilmuwan Prancis Louis Pasteur berhasil mengembangkan vaksin untuk
                 penyakit  kolera  unggas,  antraks,  dan  yang  paling  terkenal,  rabies  pada  tahun  1885.
                 Karyanya  membuktikan  bahwa  penyakit  dapat  dicegah  dengan  melemahkan
                 mikroorganisme penyebabnya.
                 Periode akhir abad ke-19 dan abad ke-20 menjadi "era keemasan" dalam pengembangan
                 vaksin,  yang  ditandai  dengan  penemuan  vaksin  untuk  berbagai  penyakit  mematikan,

                 termasuk difteri, tetanus, pertusis, tuberkulosis, dan demam kuning.

                        b. Terapi Fag (Phage Therapy)

                          Bakteriofag adalah virus yang secara alami hanya menginfeksi dan membunuh
                          bakteri.  Terapi  fag  adalah  penggunaan  virus  ini  sebagai  "antibiotik  hidup"
                          untuk  mengobati  infeksi  bakteri  yang  mana  bakteri  ini  memiliki  sifat  kebal
                          terhadap antibiotik biasa. Karena setiap fag sangat spesifik, maka cara kerjanya
                          yakni  dengan  menargetkan  satu  jenis  atau  beberapa  jenis  bakteri  tertentu.
                          Ketika  fag  menemukan  bakteri  targetnya,  ia  akan  menempel,  menyuntikkan
                          materi genetiknya, dan bereplikasi di dalam bakteri tersebut hingga bakteri itu
                          "meledak" (lisis) dan mati. Faga baru yang dilepaskan kemudian akan mencari
                          target bakteri lainnya.






                  E-Book Interaktif Tipe Flipbook Materi Peranan Virus dalam Kehidupan             7
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25