Page 36 - E-modul Geomatika_Pengolahan Data Ukur Poligon Terintegrasi
P. 36
∆ 1−2 = 1−2 . 1−2
∆ 1−2 = 1−2 . 1−2
f) Melakukan koreksi pada setiap kesalahan pada absis dan ordinat
∆ = ( ) . ∆
Σd
∆ = ( ) . ∆
Σd
Pada hal ini, f∆X = Σ∆X dan f∆Y = Σ∆Y. Jika kesalahan absis bertanda negative
(-) maka koreksinya positif (+) begitu juga sebaliknya.
g) Menghitung selisih absis (∆X) dan ordinat (∆Y) terkoreksi
∆ 1−2 = ∆ 1−2 + ∆ 1−2
∆ 1−2 = ∆ 1−2 + ∆ 1−2
Koordinat (X,Y)
Pada perhitungan selanjutnya, apabila telah diketahui koordinat (X1, Y1), maka
persamaannya adalah:
− ∆ 1−2
2= 1
− ∆ 1−2
2= 1
Hasil akhir dari proses pengolahan data ukur poligon tertutup, koordinat
awal harus sama dengan koordinat akhir. Apabila koordinat tidak sama, maka
perhitungan itu dianggap salah.
RANGKUMAN
1. Pengukuran adalah proses yang dilakukan untuk menentukan posisi pada, di
atas, atau di bawah permukaan bumi, meliputi pengukuran jarak, sudut, arah
balik vertikal atau horizontal.
2. Pengukuran poligon merupakan rangkaian garis yang berurutan dengan arah
yang ditentukan berurutan saat pengukuran dan digunakan sebagai penentuan
titik-tiitk koordintat.
Materi Pembelajaran | 19