Page 17 - E-Book Laporan Praktikum_Flip Builder Kelompok G_TI C
P. 17

BAB I. PENDAHULUAN


                        1.1 Latar Belakang

                           Benih merupakan bagian dari tanaman yang akan menjadi sebuah cikal bakal
                        sebuah tanaman baru. Benih Berdasarkan tingkat kadar air/ potensi fisiologisnya,

                        benih dibagi menjadi dua, yaitu benih ortodoks, benih rekalsitran dan benih semi

                        ortodoks atau rekalsitran (Yuniarti dkk.,2016). Benih ortodoks merupakan benih
                        yang tahan terhadaap enurunan kadar air sehingga dapat disimpan dalam waktu

                        yang  lama.  Benih  ortodoks  pada  umumnya  dikeringkan  terlebih  dahulu  untuk

                        meningkatkan umur panjang benih dalam hal penyimpanan (Sajeevkumar, 2015).
                           Benih ortodoks merupakan benih yang memiliki kadar air yang rendah pada

                        masak  panennya.  Benih  tersebut  memiliki  persentase  perkecambahan  berkisar
                        antara 96,0-98,5% pada kadar air benih 40,6% (kadar air setelah ekstraksi); 10,5%

                        dan 5,5% (baik sebelum maupun setelah disimpan tiga bulan pada suhu -20 0C)
                        dengan bobot kering kecambah yang tidak berbeda nyata  (Murrinie dkk.,2017).

                        Tanaman  jagung,  kedelai  dan  kacang  hijau  merupakan  contoh  dari  jenis  benih

                        ortodoks.  Benih  rekalsitran  adalah  benih  yang  memiliki  kadar  air  yang  cukup
                        tinggi sehingga peka terhadap pengeringan.

                           Menurut Joshi et al (2015), benih rekalsitran akan mengalami perkecambahan
                        setelah mengalami peluruhan benih untuk bertahan pada musim kemarau ataupun

                        pada  saat  akhir  musim  berbuah.  Benih  rekalsitran  memiliki  ciri  berupa  daya
                        simpan  yang  rendah,  sehingga  cepat  mengalami  deteriorasi  yang  memerlukan

                        sebuah perlakuan khusus pada masa penyimpanannya agar dapat mempertahankan

                        viabilats benihnya (Septianfazilla dkk.,2014). Tanaman karet, kakao dan nangka
                        adalah  contoh  dari  jenis  benih  rekalsitran.  Kadar  air  yang  berbeda  akan

                        memengaruhi kualitas benih, oleh karena itu diperlukan kegitan pemilahan/sortasi

                        benih untuk mendapatkan benih terbaik yang dipergunakan sebagai budidaya.
                           Menurut Yuniarti dkk (2016), sortasi benih adalah kegiatan pemilihan fraksi

                        benih  berdasar karakteristik fisik  (kadar air, bentuk  ukuran berat,  jenis,  tekstur,
                        warna, benda asing/kotoran), kimia (komposisi bahan, bau, dan rasa ketengikan)

                        dan kondisi biologisnya (jenis dan kerusakan oleh serangga jumlah mikroba dan




                                                              14
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22