Page 32 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 32
Bacaan Mandiri Calon Pengantin
Prinsip dasar musyawarah adalah memandang semua anggota
secara setara. Jadi, bobot pendapat suami dan istri adalah setara,
demi kebaikan berdua. Selanjutnya, jika kelak ada anak, lalu anak
dilibatkan dalam musyawarah, orang tua juga mendengarkan
pendapat anak secara setara. Pendapat satu pihak tidak lebih
rendah dari yang lainnya. Tentu, hal ini membuat hubungan
semakin seru dan asik.
5. SALING MEMBERI KENYAMANAN/KERELAAN.
Pernikahan dapat berjalan nyaman
dengan tarāḍin. Dalam bahasa Al
Qur’an, frase tarāḍin min-huma
berarti adanya kerelaan/ penerimaan
dari kedua belah pihak dalam setiap
keputusan yang diambil, yakni
pihak suami dan pihak istri.
Pilar ini diambil dari QS. al-Baqarah: 233, yang bercerita tentang
proses penyapihan. Jika proses penyapihan saja memerlukan
kerelaan suami dan istri, apalagi untuk hal-hal lain yang lebih
mendasar dalam perkawinan?
Barangkali selama ini kalian lebih sering membaca teks-teks
agama bahwa istri harus memperoleh kerelaan suami sebelum
melakukan sesuatu, misalnya ketika keluar rumah, ketika ingin
bekerja, ketika ingin melanjutkan pendidikan, atau ketika ingin
berkumpul bersama teman-teman. Nah, berdasarkan pilar
tarāḍin, mestinya pemahaman tersebut kini dilengkapi, bahwa
suami pun harus mendapatkan kerelaan istri pada setiap aktivitas
yang dijalaninya. Ingat lo, kalau suami main bareng teman-teman
tongkrongan sampai larut malam, belum tentu istri rela. Ups!
Seseorang merasa rela ketika nggak ada ganjalan di dalam
hatinya. Nggak enak kan kebanyakan sesuatu yang mengganjal?
Apalagi bila kita mengingat bahwa perkawinan adalah ibadah.
Maka tarāḍin menjadi pengingat kita untuk selalu mencari
Ridho Allah SWT melalui ridho suami/istri kita. Karena itu, kita
perlu menjaga sikap dan perilaku kita agar selalu mendapatkan
ridho pasangan kita.
27