Page 33 - MODUL AJAR KELOMPOK 6-e learning
P. 33

2.  Nikah syigar (tanpa mahar)

                                 Yang  dimaksud  dengan  nikah  syighar  adalah  seorang  perempuan  yang
                              dinikahkan walinya dengan laki-laki lain tanpa mahar, dengan perjanjian bahwa

                              laki-laki itu akan menikahkan wali perempuan tersebut  dengan wanita yang
                              berada di bawah perwaliannya. Rasulullah secara tegas telah melarang jenis

                              pernikahan ini. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

                              beliau  bersabda:  Bahwa  Nabi  Saw,  bersabda:  "Tidak  ada  (tidak  sah)  nikah
                              syighar dalam Islam." (HR. Muslim)

                              3.  Nikah tahlil
                                 Gambaran nikah tahlil adalah seorang suami yang mentalak istrinya yang

                              sudah  ia  jima',  agar  bisa  dinikahi  lagi  oleh  suami  pertamanya  yang  pernah

                              menjatuhkan  thalaq  tiga  (thalaq  bain)  kepadanya.  Nikah  tahlil  merupakan
                              bentuk kerjasama negatif antara muhallil (suami pertama) dan muhallal (suami

                              kedua).  Nikah  tahlil  ini  masuk  dalam  kategori  nikah  muaqqat  (nikah  dalam
                              waktu tertentu) yang terlarang sebagaimana nikah mut’ah. Dikatakan demikan

                              karena suami kedua telah bersepakat dengan suami pertama untuk menikahi
                              wanita yang talah ia talak tiga, kemudian suami kedua melakukan hubungan

                              intim secara formalitas dengan wanita tersebut untuk kemudian ia talak, agar

                              bisa kembali dinikahi suami pertamanya.
                              4.  Nikah beda Agama

                                 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


                                                                                          ٰ
                                َ لو       ۗ   َ     مُك تَبَج عَا      ول َّ    َ و     ةَك ِ ر شم    نم   ِ    ُْ      ر يخ   َ      ةَنِم ؤم      ةم    َل َ   َ   ُْ       ۗ   َ و    َّنِمؤُي      ىٰتَح     ِتك ِ ر شُملا      اوُحِكنَت       َ ل َ و
                                    ٰٓ
                                  َكِئلوُا       ۗ       مُكَبَج عَا      ول َّ    َ و    ك ِ ر شم    نم   ِ      ُْ      ر يخ   َ     نِم ؤم   بَعل َ       ۗ   َ و  ا   وُنِمؤُي        ىٰتَح    َن يِك ِ ر شُملا      اوُحِك نُت
                                                                         د    ُْ

                                       ِ س  اَّنلِل      هِتيا   ٰ ٰ   ُن يَبُيو       ۗ   َ     هِنذ    ِ      ِاب      ِة َ رِف غم     ا َ و   َ ل    ِةَّنـَجلا  ىلا ِ   َ      ا   وُع دَي  ُ ٰ     ِ ر      ۗ   ا َ و     للّ    اَّنلا  ىلا ِ    َ     َن   وُع دَي
                                               ِ
                                                                                                  َ
                                                                                               َن   و ُ رَّكذَتَي      مُهَّلَعَل
                              Artinya:

                                     "Dan  janganlah  kamu  nikahi  perempuan  musyrik  sebelum  mereka
                              beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada

                              perempuan  musyrik  meskipun  dia  menarik  hatimu.  Dan  janganlah  kamu
                              nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum

                              mereka  beriman.  Sungguh,  hamba  sahaya  laki-laki  yang  beriman  lebih  baik

                              daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke




                                                           27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38