Page 32 - MODUL AJAR KELOMPOK 6-e learning
P. 32

Pengadilan Agama atau petugas yang diberi hak mengurus pengaduan

                                     itu,  dan  pengaduan  dibenarkan  serta  diterima  oleh  pengadilan  atau
                                     petugas tersebut, dan istri saya itu membayar uang sebesar Rp………

                                     sebagai i’wadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu
                                     kepadanya. Dari gambaran taklik talak diatas padadsaranya terdapat ada

                                     10 unsur-unsur pokok sighat taklik talak yakni:

                                 e.  Suami meninggalkan isteri, atau;
                                 f.  Suami tidak memberi nafkah kepada isteri, atau;

                                 g.  Suami menyakiti isteri, atau;
                                 h.  Suami membiarkan tidak (memperdulikan) isteri;

                                 i.  Isteri tidak rela;

                                 j.  Isteri mengadu ke pengadilan;
                                 k.  Pengaduan isteri diterima oleh pengadilan;

                                 l.  Isteri membayar uang iwadh;
                                 m.  Jatuhnya talak satu suami kepada isteri;

                                 n.  Uang  iwadh  oleh  suami  diterimakan  kepada  pengadilan  untuk
                                     selanjutnya diserahkan kepada pihak ketiga untuk kepentingan ibadah

                                     sosial.Dari unsur-unsur di atas terlihat bahwa alasan taklik talak pada

                                     dasarnya hanya ada empat, yakni:
                                     1)  Suami meninggalkan isteri, atau;

                                     2)  Suami tidak memberi nafkah kepada isteri, atau;
                                     3)  Suami menyakiti isteri, atau;

                                     4)  Suami membiarkan tidak (memperdulikan) isteri;

                          J.  MACAM -MACAM PERNIKAHAN TERLARANG
                              1.  Nikah Mut’ah

                                 Nikah  mut’ah  ialah  nikah  yang  dilakukan  oleh  seseorang  dengan  tujuan
                              bersenang-senang untuk sementara waktu. Nikah mut’ah pernah diperbolehkan

                              oleh Nabi Muhammad Saw. akan tetapi pada perkembangan selanjutnya beliau

                              melarangnya  untuk  selamanya.  Berikut  dalil  yang  menjelaskan  tentang
                              haramnya  nikah  mut’ah.  Diantaranya  Hadis  yang  diriwayatkan  oleh  sahabat

                              Salmah bin al-Akwa’ ia berkata, Artinya: "Dari Iyas bin Salamah bin Al Akwa
                              Ra ia berkata “Pernah Rasulullah Saw. membolehkan perkawinan mut’ah pada

                              hari peperangan Authas selama tiga hari. Kemudian sesudah itu ia dilarang."
                              (HR. Ibnu Hibban)




                                                           26
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37