Page 40 - MODUL AJAR KELOMPOK 6-e learning
P. 40
6) Tidak memiliki hubungan mahram dengan calon suaminya
7) Bukan sebagai wanita yang pernah di li’an calon suaminya (dilaknat suaminya
karena tertuduh zina)
8) Atas kemauan sendiri
9) Tidak sedang ihram haji atau umrah
7. Wali secara umum adalah seseorang yang karena kedudukannya berwenang untuk
bertindak terhadap dan atas nama orang lain. Wali dalam perkawinan adalah seseorang
yang bertindak atas nama mempelai perempuan dalam suatu akad nikah.
8. Saksi secara bahasa adalah redaksi dari orang yang hadir. adapun menurut istilah
adalah redaksi/kabar dari sesuatu yang diketahuinya. Saksi dalam pernikahan adalah
sesuatu (kabar) yang diketahui oleh seorang wali atas sebuah pernikahan
9. Ijab yaitu ucapan wali (dari pihak perempuan) atau wakilnya sebagai penyerahan
kepada pihak pengantin laki-laki. Sedangkan qabul yaitu ucapan pengantin laki-laki
atau wakilnya sebagai tanda penerimaan.
10. Mahar atau mas kawin adalah pemberian wajib dari suami kepada istri karena sebab
pernikahan. Salah satu kewajiban suami kepada istri adalah memberikan mahar. Mahar
merupakan simbol penghargaan seorang laki-laki kepada calon istrinya. Dalam banyak
riwayat dijelaskan bahwa mahar bisa berupa benda (materi) atau kemanfaatan (non
materi). Rasulullah Saw. menganjurkan kesederhanaan dalam memberikan mahar.
Jenis-jenis mahar ada 2 yaitu: mahar musamma dan mahar mitsil,
11. Kata taklik talak terdiri dari dua kata, yakni taklik dan talak. Kata taklik dari kata arab
“Allaqa yu’alliqu ta’lîqan “, yang berarti menggantungkan. Sementara kata talak dari
kata arab tallaqa yutalliqu tatlîqan, yang berarti mentalak, menceraikan atau kata jadi
’perpisahan’. Maka dari sisi bahasa, taklik talak berarti talak yang digantungkan. taklik
talak adalah terjadinya talak (perceraian) atau perpisahan antara suami dan isteri yang
digantungkan kepada sesuatu, dan sesuatu ini dibuat dan disepakati pada waktu
melakukan akad nikah. Maka pelanggaran terhadap apa yang disepakati inilah yang
menjadi dasar terjadinya perceraian (talak) atau perpisahan. Berdasarkan substansi
inilah menjadi dasar untuk mengatakan bahwa taklik talak pada prinsipnya sama
dengan perjanjian perkawinan yang dapat menjadi dasar dan alasan terjadinya
perceraian atau perpisahann antara suami dan isteri.
12. Ada 4 macam pernikahan terlarang yaitu’:
a. Nikah Mut’ah
b. Nikah Syigar
34