Page 42 - E-BOOK FLAVONOID BERORIENTASI LITERASI KIMIA - BY NOVITASARI
P. 42

Essai

              1.  Proses biosintesis senyawa flavonoid yang disarankan oleh Birch dimana biosintesis ini
                  terdiri dari dua jalur yaitu jalur poliketida, dan jalur fenil propanoid. Jalur poliketida ini
                  merupakan  serangkaian  reaksi  kondensasi  Reaksi  yang  terjadi  pada  jalur  poliketida  ini
                  diawali  dengan  adanya  reaksi  antara  asetilCoA  dengan  CO  yang  akan  menghasilan
                  malonatCoA. Setelah itu malonatCoA akan bereaksi dengan asetilCoA menjadi

                  asetoasetilCoA.  AsetoaseilCoA  yang  terbentuk  akan  bereaksi  dengan  malonatCoA  dan
                  reaksi  ini  akan berlanjut sehingga membentuk  poliasetil.  Poliasetil  yang terbentuk  akan
                  berkondensasi dan berekasi dengan hasil dari jalur fenilpropanoid akan membentuk suatu
                  flavonoid. Jenis flavonoid yang terbentuk dipengaruhi dari bahan fenilpropanoid.

                  Jalur fenilpropanoid merupakan bagian dari glikolisis tetapi tidak memperoleh suatu asam
                  piruvat melainkan memperoleh asam shikimat. Reaksi ini melibatkan eritrosa dan fosfo enol
                  piruvat. Asam shikimat yang terbentuk akan ditransformasikan menjadi suatu asam amino
                  yaitu fenilalanin dan tirosin. Fenilalanin akan melepas NH3 dan membentuk asam sinamat
                  sedangkan tirosin akan membentuk senyawa turunan asam sinamat karena adanya subtitusi
                  pada gugus benzennya (Sudarma et al., 2010)

              2.  Flavonoid merupakan senyawa yang berperan sebagai antioksidan. Mekanisme antioksidan
                  dari flavonoid adalah menangkap ROS secara langsung, mencegah regenerasi ROS, dan
                  secara tidak langsung dapat meningkatkan aktivitas antioksidan enzim antioksidan seluler
                  (Akhlaghi & Bandy, 2009)

              3.  Pelarut  polar:  air,  etanol  (EtOH),  atau  metanol  (MeOH),  Pelarut  semipolar:  etil  asetat
                  ataudiklorometana (DCM), Nonpolar: n-heksana, petroleum eter atau kloroform (CHCl3).

              4.  Flavonoid merupakan senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak
                  tersulih atau suatu gula, sehingga akan larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol,
                  butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dimetilformamida, dan air.

              5.  Proses  isolasi  suatu  senyawa  tertentu  dipengaruhi  oleh  tahap  ekstraksi.  Ekstrak  yang
                  dihasilkan dari proses awal harus menghasilkan kelompok senyawa yang dituju. Pelarut etil
                  asetat digunakan untuk menarik senyawa flavonoid semi polar dan air digunakan untuk
                  menarik senyawa polar. Uji kualitatif terhadap fraksi menunjukkan bahwa fraksi air tidak
                  terdeteksi  flavonoid  dan  fraksi  etil  asetat  mengandung  flavonoid  yang  ditandai  dengan
                  adanya spot kuning redup yang brfluoresensi kuning lemah. Hasil elusi fraksi etil asetat
                  denganKLT preparatif didapatkan dua bercak yang memiliki flavonoid positif Rf 0,75 dan
                  Rf 0,625.









                                                                                                Halaman         37
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46