Page 28 - E-Modul Larutan Asam dan Basa Berbasis Kontekstual
P. 28
B. Sifat Larutan Basa
Larutan asam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Berasa pahit
Senyawa basa dalam larutan air mengandung ion OH dan
-
-
adanya ion OH inilah sabun rasanya pahit. Perlu diingat tidak
semua basa boleh dirasakan karena terdapat basa yang
berbahaya atau beracun bagi tubuh, contohnya natrium
hidroksida atau soda api (NaOH) yang digunakan dalam
Gambar 5. Daun Pepaya salah satu pembuatan sabun. Cara yang paling tepat untuk mengenali
contoh basa yang dapat dirasakan
dengan lidah. Daun pepaya basa adalah dengan menggunakan indikator asam-basa,
biasanya digunakan untuk obat seperti kertas lakmus atau indikator asam-basa alami, misalnya
tradisional. larutan kunyit.
2. Bersifat caustik (membakar seperti api) dan licin
Senyawa basa bersifat caustik atau dapat membakar kulit, menimbulkan iritasi dan
mengakibatkan rasa gatal, misalnya larutan natrium hidroksida atau caustik soda (NaOH)
dan kalium hidroksida atau caustik potas (KOH). Larutan basa juga terasa licin di kulit
seperti sabun atau detergen.
3. Mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dan pH > 7
Larutan basa dapat mengubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru dan
mengubah warna indikator fenolftalein (PP) atau tidak berwarna menjadi merah.
4. Bersifat elektrolit (penghantar listrik)
Larutan basa dapat menghantarkan listrik atau disebut sebagai larutan elektrolit
-
karena di dalam larutannya terdapat kation sisa basa dan anion OH . Semakin kuat sifat
basanya, maka daya hantar listriknya semakin kuat. Semakin lemah sifat basanya, maka
daya hantar listriknya semakin lemah. Contohnya larutan natrium hidroksida (NaOH)
bersifat elektrolit kuat, sedangkan larutan amonia (NH3) merupakan elektrolit lemah.
5. Basa yang dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi sisa basa (ion logam) dan ion
hidroksida (OH ). Contoh:
-
Ionisasi NaOH
+ -
NaOH(aq) → Na (aq) + OH (aq)