Page 37 - modul-akuntansi-dasar-ark- Silinia Arafah NEW
P. 37
barang dagang baik yang masuk ataupun keluar dilakukan untuk memininimalisir kerugian yang
diakibatkan oleh hilangnya barang-barang dagang setelah dibeli terlebih untuk barang-barang yang
dibeli secara kredit.
Terdapat dua metode dalam pencatatan barang dagangan, yaitu sistem periodik dan sistem
perpetual. Hal ini membuat perbedaan juga dalam pencatatan akuntansi untuk setiap transaksinya.
Berikut ini perbedaan metode pencatatan pada akuntansi dagang :
1. Metode Periodik (periodic inventory sytem)
Metode Periodik atau Metode Fisik merupakan metode pencatatan barang dagang, dimana setiap
terjadi mutasi atau perpindahan barang yang keluar maupun masuk tidak akan dicatat. Pencatatan
barang dicatat dengan nama rekening penjualan untuk transaksi penjualan barang dan rekening
pembelian untuk transaksi pembelian barang. Hal ini menyebabkan persediaan barang tidak dapat
diketahui setiap saat. Pencatatan persediaan barang dagang dengan metode ini dilakukan secara
berkala (periodik) pada akhir periode dengan sistem penghitungan secara fisik barang dagang dan
barang persediaan (stock opname) yang ada di tempat penyimpanan atau gudang. Umumnya,
metode periodik atau fisik ini digunakan pada perusahaan yang menjual barang-barang dagang yang
memiliki harga relatif murah, tetapi sering terjadi. Kelemahan dari pencatatan periodik dilakukan
pada akhir periode, tidak pada saat setiap terjadinya transaksi, maka kehilangan barang persediaan
akan sulit untuk diketahui oleh perusahaan secara tepat. Untuk mengatasi kelemahan dari penerapan
metode ini dilakukan Jurnal penyesuaian (adjustment journal). Dengan jurnal penyesuaian, data
pencatatan barang dagang disusun berdasarkan jumlah atau saldo persediaan akhir barang dan data
penyesuaian akhir periode. Untuk lebih jelas, berikut pencatatan yang harus dilakukan jika
menggunakan metode Periodik (periodic inventory sytem), yaitu:
33