Page 110 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)
P. 110
4.3 PENGUJIAN WAKTU PENGIKATAN
Referensi: SNI ASTM 403/403 M 2012
Tujuan Pengujian :
a. Mencari nilai waktu ikat awal dan akhir beton segar
b. Mencari hubungan waktu ikat awal dan akhir pada beton segar dengan suhu pada
waktu pengujian
c. Mencari hubungan waktu ikat dengan penambahan admixture
Kompetensi Khusus :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian Waktu Ikat pada beton segar
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian
TEORI
Beton dengan bahan perekat semen, memiliki waktu pengikatan yang variabel,
tergantung dari : Jenis semen, jenis admixture dan suhu lingkungan. Semen seperti
diketahui merupakan bahan perekat thermo setting, jadi akan mengeras akibat suhu.
Pengikatan pada beton ada dua macam, yaitu pengikatan awal (initial setting) dan
pengikatan akhir (final setting). Pengikatan awal adalah waktu yang dibutuhkan oleh
beton mulai dari plastis menjadi tidak plastis. Waktu ini sangat perlu diketahui karena
jika beton sudah tidak plastis, artinya bahwa beton tersebut sudah tidak boleh dikerjakan
lagi, baik itu dicor, dipadatkan, dirubah, atau di aduk kembali. Sedangkan waktu
pengikatan akhir adalah waktu mulai dari bahan beton di aduk dalam keadaan plastis
menjadi keras. Arti keras disini relatif, artinya hanya bentuknya saja yang keras, tetapi
beton belum boleh dibebani, baik berat sendiri, apalagi sampai diberi beban tambahan.
Pengukuran waktu ikat menurut ASTM di ukur dengan alat Penetrometer. Waktu
pengikatan awal tercapai apabila jarum penetrometer, masuk ke dalam sampel sedalam
1 inchi dalam waktu 10 detik memeberikan tahanan 500 psi, dan waktu ikat akhir
apabila memberikan tahanan 4000 psi.
ALAT DAN BAHAN
a. Penetrometer
b. Stop watch
c. Cetakan kubus atau silinder
106