Page 136 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)
P. 136

yang letaknya tinggi, selalu menggunakan alat pelindung diri (APD), baik safety helmet
                        maupun safety belt. APD ini juga berlaku untuk pengujian hammer di lapangan.







                                   6.1  PENGUJIAN DENGAN ALAT HAMMER



                        Referensi:  ASTM C 805 - 02

                        Tujuan Pengujian :
                           a.  Mendapatkan nilai rebound number
                           b.  Mendapatkan nilai kuat tekan dari rebound number
                           c.  Membandingkan nilai kuat tekan secara destruktif dengannon destruktif


                        Kompetensi Khusus :
                           a.  Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian dengan alat Hammer
                           b.  Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengujian
                           c.  Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
                           d.  Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian

                        TEORI

                        Untuk  beton  yang  sudah  jadi,  jika  mutu  betonnya  tidak  memenuhi  syarat,  harus
                        dilakukan uji non destruktif. Alat yang paling mudah dioperasikan adalah alat Hammer.

                        Alat ini relatif kecil, ringan dan mudah dioperasikan. Sebelum alat tersebut digunakan

                        harus sudah dikalibrasi. Beton  yang akan diuji  harus dalam keadaan kering, berumur
                        lebih  dari  28  hari,  dan  licin  permukaannya.  Apabila  bentuk  permukaannya  kasar,

                        terlebih dahulu dihaluskan dengan gerinda. Demikian pula apabila beton yang akan diuji
                        telah dilapisi dengan plester atau acian,  maka  lapisan tersebut  harus dikupas terlebih

                        dahulu.
                        Prinsip pengujian dengan alat hammer adalah dengan cara memantulkan sebuah batang

                        pada permukaan beton, apabila beton yang diuji sangat keras, maka pantulannya akan

                        jauh simpangannya, simpangan inilah yang akan di catat (rebound number).
                        Dari angka Rebound, dengan menggunakan grafik yang biasanya disertakan pada alat

                        tersebut  dapat  diketahui  kuat  tekannya.  Besarnya  kuat  tekan,  selain  ditentukan  oleh
                        angka Rebound juga sangat ditentukan oleh sudut pengujian. Karena angka Rebound ini

                        sangat ditentukan oleh kekerasan betonnya, maka pengujiannya tidak cukup hanya satu


                                                                 132
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141