Page 163 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 163
kecil daripada yang dihasilkan dengan cara langsung. Oleh karena itu gelombang tersebut
bersifat sangat rentan terhadap gangguan yang mungkin didapat selama perambatannya. Hal
ini tentunya dapat memperkecil tingkat akurasi hasil pengukuran.
Selain itu, pada cara yang tidak langsung, karena pola penempatan transducernya,
kecepatan gelombang akan dipengaruhi secara dominan oleh kondisi permukaan solid,
sehingga hasil yang didapat tentunya tidak akan mewakili kondisi solid yang sebenarnya.
Kelemahan lain pada cara yang tidak langsung ini adalah sulitnya mengetahui secara pasti
berapa sebenarnya panjang lintasan yang dilalui oleh perambatan gelombang yang diukur.
Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pengukuran yang berulang-ulang dengan cara
memindah-mindahkan posisi transducer penerima, sedang posisi transducer penyampai
dijaga tetap (sehingga didapat jarak antara transducer yang berubah-ubah). Hasil pencatatan
waktu perambatan gelombang untuk masing-masing pengukuran kemudian diplot pada
grafik yang menggambarkan hubungan waktu perambatan sebagai fungsi jarak antara
transducer. Dengan regresi linear bisa didapat persamaan yang linear untuk kedua parameter
tersebut. Kemiringan (slope) persamaan tersebut merupakan kecapatan rata-rata perambatan
gelombang yang dicari. Namun, cara ini sangat bergantung pada kondisi permukaan solid di
sepanjang penempatan transducer penerima, Jika, sebagai contoh, ada suatu diskontinuitas
(retak-retak), maka ketelitian hasil yang didapat menjadi berkurang.
Dalam pelaksanaan dilapangan, ada beberapa hal yang perludiperhatikan,
diantaranya adalah metode pengukuran. Ada pun metode-metodeyang dapat dilakukan
dengan mengunakan pundit adalah seperti berikut :
Gambar 9.2a-c. Konfigurasi Transducer:
(a) Direct transmission (langsung); (b) Semi direct transmission (semi langsung);
(c) Indirect surface transmission (tidak langsung)
Banyak aplikasi yang dapat dilakukan dengan alat ukur ultrasonik, terutama yang
berkaitan dengan pemeriksaan retak/kerusakan, diantaranya :
a. Memerikasa keseragaman kualitas bahan
b. Mendeteksi retak-retak dan honeycombing
143