Page 90 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 90

Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah  77

              kepercayaan  yang juga  diberikan  oleh  pelaksana  konsolidasi
              tanah  kepada  masyarakat, terutama  dalam  membangun
              beberapa  kesepakatan; Kedua, adanya   sistem  nilai yang
              dibangun  oleh  pelaksana  konsolidasi tanah  bersama-sama
              dengan  masyarakat, seperti: keadilan, kerjasama, harmoni,
              dan  kesejahteraan; Ketiga, adanya  kerjasama  yang terus
              menerus   dibangun  dan   dikembangkan   oleh  pelaksana

              konsolidasi tanah dan masyarakat.
                  Akhirnya  Rapat  Tim  Koordinasi Konsolidasi Tanah,
              yang dilaksanakan  pada  tanggal 10 September  2014 berhasil
              menyetujui Rencana   Pra  Desain  Konsolidasi Tanah, yang

              kemudian  menjadi acuan   pelaksanaan  konsolidasi tanah.
              Tim Konsolidasi Tanah Kantor Wilayah BPN Daerah Istimewa
              Yogyakarta  dan  Kantor  Pertanahan  Kabupaten   Sleman
              selanjutnya  bekerja  menyelesaikan  program  ini, dengan
              dukungan  yang kuat  dari masyarakat  (peserta  konsolidasi
              tanah) dan  Pemerintah  Desa  Umbulharjo  serta  Pemerintah
              Desa Kepuharjo.

                  Dukungan   yang kuat  dari masyarakat  dan  pemerintah
              desa  atas  pelaksanaan  konsolidasi tanah, layak  disebut
              “dukungan   sosial”, yaitu  sumberdaya  sosial yang dapat
              dimanfaatkan  dalam  konteks  emosional dan  informasional
              bagi terselenggaranya  suatu  kegiatan, termasuk  alternatif
              solusi atas  masalah  yang dihadapi. Ketika  dukungan  sosial

              dimiliki oleh  pelaksana  konsolidasi tanah, maka  mereka
              dapat  memperoleh: Pertama, bantuan    informasi, berupa
              keterangan  yang dibutuhkan  bagi kelancaran  pelaksanaan
              konsolidasi tanah; Kedua, bantuan  verbal, berupa  ucapan
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95