Page 93 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 93

80    Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            tanah, tetapi konsep ini belum sempat masuk dalam kesadaran
            subjektif  masyarakat. Kegagalan  ini disebabkan  masyarakat
            tidak  memandang “pembiayaan  mandiri dalam  konsolidasi
            tanah” sebagai sesuatu  yang mempunyai arti penting dalam
            kehidupan  bermasyarakat. Selain  itu  perasaan, ide, gagasan
            dan keinginan yang berkembang di masyarakat mengarahkan
            mereka untuk memperhatikan hal lain, sehingga mengabaikan

            konsep pembiayaan mandiri dalam konsolidasi tanah.
                Adanya  pengabaian  konsep  pembiayaan  mandiri terjadi
            dalam  pelaksanaan  konsolidasi tanah  di Desa  Umbulharjo
            dan Desa Kepuharjo, sehingga tidak diperoleh TPBP. Kondisi

            ini terjadi, karena STUP baru sebatas untuk pengadaan tanah
            bagi pembangunan  prasarana  jalan  dan  fasilitas  umum  atau
            sosial. Terabaikannya  konsep  pembiayaan  mandiri, juga
            dikarenakan  sejak  awal diketahui bahwa  konsolidasi tanah
            di Desa Umbulharjo dan Desa Kepuharjo dibiayai oleh APBN
            (Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara). Hal ini sesuai
            dengan pandangan Sitorus (2014:8), yang menjelaskan bahwa
            untuk konteks Indonesia, pada umumnya TPBP belum dapat
            diwujudkan.

                Namun   demikian  pelaksanaan  konsolidasi tanah  di
            Desa  Umbulharjo  dan  Desa  Kepuharjo  tidak  melupakan
            penyelesaian hak atas tanah, yang prosesnya sebagai berikut:
            Pertama, penetapan  objek  konsolidasi tanah, di mana  para

            peserta  konsolidasi tanah  harus  terlebih  dahulu  melepaskan
            hak  atas  tanahnya. Penetapan  objek  konsolidasi tanah
            dilakukan  oleh  Kepala  BPN-RI atas  usul Kepala  Kantor
            Pertanahan  Kabupaten  Sleman  melalui Kepala  Kanwil BPN
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98