Page 23 - Kumpulan Bimluh Medsos
P. 23
BERSEGERA MENUJU AMPUNAN ALLAH
https://www.facebook.com/dahyatun.hasanah/
(Kamis, 21 September 2023)
Bersegera Menuju Ampunan Allah
Assalamu’alaikum, Sahabat semua...
Hari ini sudah bershalawat, kah? Shalluu ‘alannabiy...
Yuk, hiasi ucapan dengan shalawat kepada Baginda Rasulullah terlebih di bulan kelahiran beliau!
Allahumma shalli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa ‘alaa aali Sayyidi Muhammad. Semoga kebahagiaan
dan keberkahan terus berlimpah membersamai hidup kita. Aamiin
Akhir-akhir ini, tak sedikit kita mendengar celotehan-celotehan kecil tentang nikmat kehidupan yang
Allah sedang berikan berupa kesempitan rezeki, sakit yang tak kunjung sembuh dan bla-bla lainnya. Saya
jadi teringat kisah Khalifah Sayyidina Umar radhiyallahu ‘anhu atas pengaduan dari berbagai
permasalahan yang dihadapi masyarakatnya kala itu dan beliau hanya memberikan solusi dengan
perintah memperbanyak istighfar kepada Allah SWT. Beliau mempertegas bahwa setiap kesulitan dan
kesempitan yang dialami oleh manusia adalah karena dosa-dosa yang mereka lakukan baik dengan sadar
atau tidak, disengaja atau tak disengaja. Dan hanya dengan istighfarlah Allah akan kembali memberikan
ampunan, ridha dan rahmat-Nya kepada seorang hamba. MasyaAllah.....
Kehidupan memang penuh dengan cerita. Entah itu menyenangkan penuh bahagia atau menyedihkan
yang menguras air mata, manis penuh senyuman atau pahit penuh kegetiran, putih bersih di jalan Ilahi
atau hitam pekat terpeleset dalam dosa, atau entah seperti apa.....semua terlalui di sini, di dunia ini.
Menyadari bahwa siapa pun yang bernama manusia punya kelemahan dan kekhilafan, maka sudah
saatnya kita merenungi diri untuk senantiasa minta ampun dan bertobat kepada Allah SWT. Rasulullah
SAW bersabda, “Demi Allah, sungguh aku beristighfar dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari
70 kali.” (HR. Bukhari).
Lalu kapan harus bertaubat? Taubat dari dosa harus dilaksanakan segera dan tidak boleh ditunda-tunda,
sebagaiman Allah perjelas dalam QS. Ali ‘Imran ayat 133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertaqwa”. Menunda taubat merupakan indikasi ketidakseriusan seseorang dalam bertaubat.
Sementara ajal dan maut datang sekehendak Sang Penggenggam Hidup dan Mati.
Akan halnya dengan taubat, Allah hanya akan menerima taubat nashuha. Yaitu taubat yang sungguh-
sungguh yang ditandai dengan : Pertama, menyesali secara serius kesalahan masa lalu, harus ada
perasaan bersalah, bahkan merasa jijik ketika mengingat masa lalu yang buruk. Kedua, melepas diri
secara total dari semua perbuatan buruk yang bertentangan dengan agama. Ketiga, meniatkan dengan
sungguh-sungguh untuk tidak kembali ke perbuatan buruk itu. Namun jika berhubungan dengan hak-hak
manusia maka harus ada syarat keempat, yakni meminta maaf atau meminta ridha (halal) atas
kesalahan terhadap yang bersangkutan dengan mengganti rugi atau mengembalikan barang yang telah
diambil.
Semoga kita semua diberikan kesempatan melakukan taubat nashuha, mencapai ridha Allah dan happy
ending dengan husnul khatimah. Aamiin
Allahu SWT a’lam.
#istighfarraihridhaAllah
#rahmatAllahMahaLuas
#janganmenyerah
#paibergerakbimlumedsos