Page 19 - Kumpulan Bimluh Medsos
P. 19
https://www.facebook.com/dahyatun.hasanah/
(Senin, 5 Juli 2023)
KENANGAN MUZDALIFAH, CUKUPLAH ALLAH SEBAGAI PENOLONG!
Bismillah,
Assalamu’alaikum Wrwb sahabat seiman…
Simpang siur terdengar kabar yang belum jelas benar atau tidaknya. Mau percaya, belum ada
info dari pihak yang dianggap berwenang untuk itu. Mau tidak percaya, dalam hati gundah
gulana dan terus berpikir jangan-jangan berita itu benar adanya. Karena 3 hari sebelumnya
secara pribadi salah satu jamaah via wa menyampaikan kondisinya yang sedang tidak baik-baik
saja di sana, sekaligus bentuk protesan atas pelayanan yang pemerintah janjikan semua adalah
yang terbaik. Hingga akhirnya muncul jawaban-jawaban yang sulit untuk ditolak tentang itu.
Allahu Akbar…..
Hati ini terasa teriris, yang membuat air mata ini serasa mau tumpah. Semua pihak tidak
mengharapkan ini terjadi, semua di luar dugaan yang tak pernah terbayangkan.
Sebut saja “Tragedi Muzdalifah”, mencatat korban yang tidak sedikit termasuk jamaah
Embarkasi LOP 1 NTB. Kondisi yang sudah tidak bisa ditolerir... Ada lelah setelah pelaksanaan
Wukuf sebagai puncak ibadah haji yang keberangkatannya dari Mina menuju Arafah, ada lapar
karena alasan tertentu catering dihentikan untuk sementara di tempat itu, dan ada cuaca panas
dari terik matahari yang suhunya lebih di atas 40⁰ C, menyatu dalam satu waktu. Laa haula wa
laa quwwata illaa billaah….
Untuk saat ini, kita tidak akan berbicara tentang ini salah siapa, karena kasus ini insyaAllah akan
tetap diproses sebagai pertanggungjawaban dari pemerintah, baik Indonesia maupun Arab
Saudi beserta pihak terkait yang menjadi penyelenggara ibadah haji tahun ini sebagai evaluasi
dan perbaikan di masa yang akan datang.
Tapi, mari kita mencoba berpikir, merenung…hikmah apa yang Allah siapkan dari peristiwa ini?
Dalam benak, saya mencoba kembali kepada sejarah haji itu sendiri. Mengenang napak tilas
manusia-manusia mulia pilihan Allah. Ada Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam, Nabiyullah Ismail
‘alaihissalam dan ada Sayyidatina Hajar, ibunda Nabi Ismail ‘alaihissalam. Kita semua tahu
bagaimana perjuangan Ibunda Siti Hajar bertahan hidup berhari-hari setelah Nabi Ibrahim
‘alaihissalam meninggalkan mereka di sebuah tempat yang sangat panas, gersang dan tandus
tak berpenghuni. Hingga ASI Ibunda Siti Hajar yang dibutuhkan Ismail ‘alaihissalam yang masih
bayi pun tak tersisa, memaksanya untuk setengah berlari bolak balik pada dua bukit, Shafa dan
Marwah, berharap ada orang lain dan bisa menemukan air. Namun, hanya fatamorgana….
Terbayang di benak kita betapa panas, haus-dahaga, lapar dan lelah yang dirasakan oleh Ibunda
Siti Hajar kala itu…. Yang pada akhirnya semburan air keluar dari bawah hentakan kaki
Nabiyullah Ismail ‘alaihissalam, adalah balasan Allah atas proses ikhtiar yang dijalankan oleh
Ibunda Siti Hajar. Subhanallah…Cukuplah Allah sebagai Penolong!
Sahabat,
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam tidak pernah tahu ketaatannya dan keihklasannya kepada Allah
untuk menyembelih putranya Ismail ‘alaihissalam akan menjadi teladan disyariatkannya ‘iedul
Adha, Ibunda Siti Hajar tidak pernah tahu bolak baliknya dari Shafa ke Marwah kelak akan
menjadi bagian rukun haji dan umrah. Singkatnya, Nabi Ibrahim tidak pernah membayangkan
kisahnya bersama istri dan putranya akan terabadikan sepanjang zaman sebagai bagian dari

