Page 14 - Kumpulan Bimluh Medsos
P. 14
MEREKA YANG SUKSES DI BULAN RAMADHAN
https://www.facebook.com/dahyatun.hasanah/
(Ahad, 1 Mei 2022)
Assalamua'alaikum wrwb,
Sahabat milenial...
Tanpa terasa bulan Ramadhan telah meninggalkan kita, bulan yang selalu dinantikan
kedatangannya oleh setiap orang yang beriman dan berharap kehidupan akhirat. Pantaslah jika
para salafusshalih merasa bersedih dan kehilangan atas kepergian bulan Ramadhan. Mereka
bersedih karena merasa tidak ada jaminan untuk bisa bertemu kembali dengan bulan
Ramadhan berikutnya. Dan mereka menangis khawatir jika amal ibadahnya selama Ramadhan
tidak diterima oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita bermuhasabah, menilai amal-amal diri kita sendiri apakah sudah
cukup malsimal dalam memanfaatkan bulan Ramadhan untuk menjemput ridha Allah SWT
sebagai modal menghadapNya, esok? Allah berfirman :
ْ
َّ
ُ
ْ
ُ َّ
دَغِل ْ تمَّدَق اَّم سفن َ ْ رظْنَتلو ٰ للّا اوقتا اوُنما َنْيِذلا اهُْيَااي
َ
َ
َ
َ َ
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).."(QS. Al-Hasyr : 18)
Bermuhasabah atau menghitung amal yang selama ini telah kita lakukan adalah hal yang sangat
penting untuk diperhatikan. Karena bisa saja di sisi Allah tidak ada nilainya sedikit pun.
Sebagaimana kalam Allah SWT :
ۤ
ْ
ُ
ُ
ا ر ْ وثْنَّم ءاَبَه ُهنلعجَف لمع ْ نم ِ َ ا ْ ولِمع َ ام َ ىلِا ٰٓانْمِدَقو
َ
َ َ
َ
َ
"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan)
debu yang berterbangan". (QS. Al-Furqan : 23)
Oleh karena itu, sikap terbaik seorang hamba adalah selalu dalam kondisi khauf dan raja'
(antara takut dan khawatir) apabila amalnya tidak diterima oleh Allah SWT dan berharap
sepenuh hati agar Allah berkenan menerima amal ibadahnya.
Salah satu tujuan puasa adalah untuk mencapai kesucian hakiki. Kesucian ini hanya akan dicapai
oleh mereka yang melaksanakan ibadah puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga. Akan
tetapi, puasa yang mampu mengekang keinginan-keinginan kotor nafsunya yang setiap saat
bergejolak. Sehingga hatinya selalu bersih, perilakunya selalu terkontrol serta terarah kepada
hal-hal yang positif. Orang semcam inilah yang pada hakikatya berhak bergembira di hari 'ied
ini, dan merekalah orang-orang yang menggapai predikat taqwa. Sebagaimana yang telah
dijelaskan pada QS. Al-Baqarah ayat 183 tentang puasa, "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang seelum kamu
agar kamu bertaqwa".
Salah satu ciri puasa kita diterima oleh Allah, sebagaimana dikatakan oleh ulama adalah terlihat
dari kondisi ibadah kita setelah Ramadhan berlalu, apakah bisa bertahan atau meningkat?
ataukah sebaliknya, terjerumus pada sebuah keterpurukan jiwa dan perilaku? Na'udzubillah.
Oleh karena itu, orang yang sukses dalam berpusa adalah mereka yang sukses mensucikan
jiwanya dan selalu berusaha membersihkan dirinya dari dosa, sehigga ketika ia berjumpa
dengan Allah SWT dalam keadaan tenang, tanpa sedikit pun ragu atau khawatir.