Page 11 - E-Modul_Jenni Yuvela br. Bangun
P. 11

perbedaan  dalam  hal  seberapa  mudah  emosi  itu  dipicu,  berapa  lama
                      berlangsungnya  dan  seberapa  intens  emosi  itu  terjadi.  Goleman  menyatakan
                      bahwa  orang-orang  yang  pemalu  dan  mudah  merasa  takut  dilahirkan  dengan
                      susunan  neurokimiawi  yang  membuat  amigdala  mudah  terangsang,  sehingga
                      mereka  menjauhkan  diri  dari  hal  yang  baru,  mudah  tegang  dan  gelisah  serta
                      memiliki intensitas kecemasan yang tinggi. Sebaliknya, anak yang pemberani dan
                      mudah  bergaul  mempunyai  sistem  saraf  yang  terkaliberasi  dengan  ambang
                      perangsang amigdala yang jauh lebih tinggi, sehingga mereka tidak mudah merasa
                      takut,  dapat  bergaul  dengan  wajar  dan  memiliki  hasrat  untuk  berjumpa
                      orangorang baru.

                   b.  Orangtua
                              Hasil  penelitian  Kagan  menunjukkan  bahwa  tidak  semua  anak  yang
                      memiliki temperamen penakut akan tumbuh menjadi orang yang menarik diri dari
                      lingkungan  karena  temperamen  bukanlah  suratan  takdir.  Secara  harfiah
                      perkembangan  otak  anak  akan  berubah  jika  orangtua  mereka  membantu
                      mengatasinya. Emosi seseorang yang mudah terangsang dapat dijinakkan dengan
                      pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui pelajaran dan respon emosional
                      yang dipelajari anak-anak sewaktu mereka tumbuh. Orangtua yang setahap demi
                      setahap memberikan pengalaman yang membesarkan hati anak akan membuat
                      anak mampu mengurangi rasa takutnya.
                              Goleman  menyatakan  bahwa  pelajaran  emosi  yang  diberikan  Orangtua
                      pada anak memiliki pengaruh besar terhadap temperamen anak, baik meredam
                      atau memperbesar temperamen  lahirnya. Pembelajaran emosi ini  bukan hanya
                      melalui  hal-hal  yang  diucapkan  oleh  orangtua  secara  langsung  pada  anaknya,
                      melainkan juga melalui contoh-contoh yang mereka berikan sewaktu menangani
                      perasaannya sendiri. Orangtua yang tidak matang, mengalami depresi atau terus
                      menerus marah sangat kecil kemungkinannya untuk memberikan perhatian yang
                      memadai, apalagi menyesuaikan diri dengan kebutuhan emosional anaknya.
                              Pendapat  senada  juga  dikemukakan  oleh  Gottman  dan  Declaire  yaitu
                      orangtua  yang  emosinya  terganggu,  mengalami  stress  atau  depresi  lebih  besar
                      kemungkinannya  untuk  menjadi  dingin  dan  tidak  tanggap  pada  kebutuhan
                      emosional  anaknya.  Gottman  dan  DeClaire  juga  menegaskan  bahwa  interaksi
                      emosional orangtua dengan anaknya akan berpengaruh besar pada masa depan
                      anak karena dengan membuat ikatan-ikatan  emosional yang  kuat  dengan anak
                      berarti menolong anak mengembangkan kemampuan emosionalnya.

                   c.  Lingkungan
                              Selain  orangtua,  ternyata  orang  lain  yang  berada  di  sekitar  anak  yang
                      memberikan  pengajaran  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung  dapat
                      mempengaruhi kematangan emosi anak. Orang lain yang dimaksud ini bisa guru,
                      maupun tenaga professional yang berkaitan dengan pendidikan anak.



                                                                                                         7
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16