Page 16 - E-Modul Ekonomi
P. 16

e.  Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan

                       pihak swasta nasional, sebagai contoh Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, Bank
                       BNP Paribas Indonesia, Bank DBS Indonesia, dan sebagainya.

               3.  Berdasarkan dari Statusnya
                   a.  Bank Devisa, adalah bank yang dapat melakukan transaksi  keluar negeri atau yang

                       berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi

                       bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
                   b.  Bank Non-Devisa, adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan kegiatan

                       transaksi  layaknya  bank  devisa.  Jadi,  bank  non  devisa  hanya  melakukan  kegiatan
                       transaksi hanya dalam batas-batas wilayah Negara yang terbatas.

               4.  Berdasarkan Kegiatan Oprasionalnya

                   a.  Bank Konvensional
                       Merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam

                   kegiatannya  memberikan  jasa  dalam  lalu  lintas  pembayaran  secara  umum  berdasarkan
                   prosedur  dan  ketentuan  yang  telah  ditetapkan.  Bank  konvensional  pada  umumnya

                   beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara
                   lain tabungan, simpanan deposito simpanan giro, menyalurkan dana yang telah dihimpun

                   dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit

                   konsumtif, kredit jangka pendek , dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso,
                   kiriman uang dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat,

                   penjamin emisi.
                   b. Bank Syariah

                     perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha

                  syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
                  kegiatan  usahanya.  Prinsip-prinsip  yang  berlaku  pada  bank  syariah:  pembiayaan

                  berdasarkan prinsip bagi hasil, pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal, prinsip
                  jual  beli  barang  dengan  memperoleh  keuntungan  dan  pembiayaan  barang  modal

                  berdasarkan sewa murni tanpa pilihan.

                     Undang-Undang  Nomor  21  Tahun  2008  tentang  Perbankan  Syariah  Pasal  1  ayat  1
                  menjelaskan  bahwa  Perbankan  Syariah  adalah  segala  sesuatu  yang  menyangkut  tentang

                  Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara
                  dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.





                                                                                                       11
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21