Page 58 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 58

Tiba-tiba terdengar suara ledakan keras.



    Getarannya menyebabkan seisi meja berserakan.




    Ibu, Yana dan Bayu bergegas meninggalkan ruang



    makan, menuju ke belakang, asal suara itu.







    Ruangan kamar Defan luluh lantak. Temboknya



    tinggal reruntuhan puing, perabotan, dan kaca



    berserakan di mana-mana. Sebuah tangan tampak



    mencuat dari tumpukan bata, jemarinya penuh




    luka, meneteskan darah, lemas tak bergerak. Ibu



    bersimpuh lutut dan menjerit, disusul air mata



    yang mengalir membasahi wajahnya dan tanah di



    sekitarnya, tetapi sia-sia.







    "Defan sudah mati, bu. Defan sudah tidak



    menyusahkan kita semua lagi! Kita tidak harus




    mendengarkan mimpi-mimpi tingginya lagi!" teriak



    Bayu dengan seringai setelah ditatapnya Yana



    untuk sesaat.
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63