Page 29 - MAJALAH LILY 12 MIPA
P. 29

Setelah  saya  mendapatkan  informasi  mengenai  identitas    Adanya  rongga  menyebabkan  kapal  menjadi  lebih  ringan,
        kapal,  saya  melanjutkan  laporan  studi  wisata  mengenai  sementara  jumlah  air  laut  yang  didesak  oleh  perut  kapal
        alasan  kapal  yang  tidak  tenggelam.  Alasannya  dapat  sangat  besar.  Akibatnya,  kapal  bisa  terapung  meskipun
        dijelaskan  melalui  hukum  Archimedes  yang  mengatakan  membawa  muatan  yang  sangat  berat.  Selain  kapal  laut,
        “Sebuah  benda  yang  dicelupkan  seluruhnya  atau  sebagian  prinsip  Archimedes  juga  diterapkan  pada  pembuatan  kapal
        dalam zat cair, akan mengalami gaya ke atas yang besarnya  selam.  Kapal  selam  dapat  terapung  di  permukaan  laut  dan
        sama  dengan  berat  zat  cair  yang  dipindahkan  oleh  benda  juga  bisa  tenggelam.  Hal  ini  karena  di  dalam  kapal  selam
        tersebut.”                                              terdapat  tangki  pemberat  yang  dapat  diisi  air  laut  atau
                                                                dikosongkan.
        Dari  hukum  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  Ketika  sebuah
        kapal  didesain  dengan  volume  yang  cukup  besar  untuk  Jika tangki pemberat diisi penuh dengan air laut, berat kapal
        mendorong air sebanding dengan beratnya, maka gaya apung  selam bertambah besar hingga melebihi gaya angkat air laut.
        yang  dihasilkan  akan  menjaga  kapal  tetap  mengapung  di  Akibatnya, kapal selam akan tenggelam atau bergerak turun
        permukaan  air.  Jika  berat  kapal  kurang  dari  atau  sama  ke  arah  dasar  laut.  Sebaliknya,  apabila  tangki  pemberat
        dengan  gaya  apung  yang  dihasilkan  oleh  volume  air  yang  dikosongkan,  berat  kapal  selam  akan  menjadi  lebih  kecil
        dipindahkan,  kapal  akan  tetap  mengapung  dan  tidak  daripada gaya angkat air laut. Kondisi ini menyebabkan kapal
        tenggelam. Oleh karena itu, walaupun kapal memiliki bobot  selam bergerak ke atas dan muncul di permukaan laut
        yang  besar,  desainnya  yang  mampu  menggerakkan  volume
        air yang sesuai memungkinkannya untuk tetap mengapung
        di permukaan laut.

          Berdasarkan  Hukum  Archimedes  dapat  juga  ditarik
        kesimpulan bahwa kapal memang berat, tetapi kapal didesain
        memiliki rongga atau ruang kosong. Adanya ruang yang luas
        atau kosong di dalam kapal dapat menyebabkan massa jenis
        benda  ini  menjadi  lebih  kecil  dari  massa  jenis  air.  Alhasil
        kapal menjadi terapung. Walaupun kapal terbuat dari kayu
        atau besi yang memiliki massa jenis lebih besar daripada air,
        kapal tetap dapat terapung. Penyebabnya adalah kapal dibuat
        berongga.






                                                                                                                  28
                                                                                                                  2  8
   24   25   26   27   28   29   30   31