Page 9 - THE JOURNEY
P. 9
-Sabtu, 18 Januari 2025. Mulai masuk minggu ke-3, aku mulai sedikit ngerasa
perbedaan di diri kamu. Baik itu perbedaan dari cara, kecepatan dan sikap dalam
merespon aku. Kamu di minggu ini agak slowres dan sepertinya sudah mulai
bikin boundaries sama aku yaa? Atau kamu mulai lost feeling di sini? Karena
perbedaan yang aku sebutin semua di atas tuh kentara banget. Aku bahkan sampai
mau bertanya, ada apa?. Tapi aku urungkan niat itu, karena mengingat aku gamau
lagi menyenggol tentang hubungan kita ini kedepannya gimana…
Di hari ini juga, kamu sempet nginep di rumah sama temen-temen SMAN 15
KABTA-mu itu. Ngga seperti pertama kali kamu ngerespon aku, pas pertama mah
kamu juga sempet main sama temen kan? Yang bakar-bakar itu, tapi kamu masih
memperlihatkan sikap interest kamu ke aku di situ. Tapi kalau momen ini beda,
sumpah beda banget, aku mulai dibikin bingung, galau, mixed feeling mulai dari
sini.
-20,21,22,23 Januari 2025. Jujur, di minggu-minggu ini aku makin bingung
sama sikap kamu yang ngga biasa. Aku merasa “harapan” itu ada ketika di
minggu ke 1-2. Tapi mulai minggu ke 3-4 ini, aku dibikin bingung dan kepikiran
juga. “ada apa yaa, ada apa yaa”. Kira-kira seperti itulah isi kepala aku. Tapi lagi-
lagi, aku ngga berani bertanya ke kamu. Emang aku akuin, komunikasi kita kalau
soal keterbukaan perasaan tuh kurang banget, kamu yang kurang sih tepatnya,
kurang terbuka soal perasaan, kalo aku mah kan open terus mau diajak ngobrol
apa juga hehe..
-Jumat, 24 Januari 2025. Jumat pagi pun tiba, ketika aku baru saja membuka
mata setelah terlelap dari panjangnya malam hari, tiba-tiba kamu mengirim pesan
yang isinya tuh kamu sakit. Dengan foto sekali kirim thermometer yang
menunjukkan di angka 38°C. Aku langsung panik dan khawatir, lalu menanyakan
keadaan dan kondisi kamu bagaimana, memastikan bahwa kamu baik-baik saja
dan hanya demam biasa. Yang alhamdulillahnya kamu masih bisa ngebaeles chat
aku di sini.
8