Page 10 - THE JOURNEY
P. 10
-Sabtu, 25 Januari 2025. Awal mulai kerenggangan ini terjadi, justru di sini.
Aku melakukan kesalahan dengan terus mengulang kata yang tidak kamu
senangi. Tapi aku malah ngeyel dan bebal untuk mengulangi kata itu. Yang pada
akhirnya kamu “menghilang” (seperti status WA kamu).
Last chat kamu adalah sabtu sore. Dengan last chat yang hanya berupa stiker “ga
dulu” cukup membuat aku bingung.
-Minggu, 26 Januari 2025. Aku coba re-chat kamu di hari ini, dengan masih
menggunakan kata yang tidak kamu senangi itu. Okelah di satu sisi aku cukup
positive thinking dengan mengira kamu butuh istirahat yang cukup karena sedang
sakit. Tapi aku gak tahan, aku merasa ada yang tidak beres dan mengganjal di
sini. Aku hanya chat kamu 1 bubble saja di hari ini. Dengan tujuan agar tidak
bikin kamu risih atau gimana-gimana sama aku.
-Senin, 27 Januari 2025. Sudah 2 hari kamu ngga ngebales pesanku. Aku
bertambah bingung, sedih, campur aduk pokoknya dah. Aku coba re-chat lagi tapi
agak banyakan di sini. Aku coba sedikit terbuka sama apa yang aku rasakan saat
itu juga. Aku bilang, kamu tuh kalo ada apa-apa baiknya dikomunikasiin, atau
minimal ngomong kalau butuh waktu sendiri dulu tuk istirahat.
Sampai pada senin sore, aku ngga tahan, gabisa di posisi kayak gini. Aku minta
tolong temen kamu, risma, untuk coba chat kamu untuk sekadar tau bahwa kamu
baik-baik aja. Aku sedikit jelasin juga ke risma kenapa aku butuh bantuan dia
buat chat kamu, karena udah 2 hari kamu ngga ada kabar, dan posisinya di situ
kamu lagi sakit..
Tapi ngga lama setelah aku ngechat risma, ada notif masuk dari kamu. Yang
dipikiran aku di situ lega banget pas tau notif itu dari kamu.. tapi ke-legaan itu
hilang ketika aku baca chat dari kamu yang isinya seperti ini……..
9