Page 130 - SKI kls 8
P. 130

2.    Kepemimpinan


                   Ṣalahuddīn  merupakan  salah  seorang  sultan  yang
                   memiliki  kemampuan  memimpin  yang  luar  biasa.  Ia
                   mengangkat  orang-orang  cerdas  dan  terdidik  sebagai
                   pembantunya (wazir), seperti Al-Qaḍi al-Faḍil dan Al-
                   Katib  al-Iṣfahānī,  termasuk  sekretaris  pribadinya
                   bernama Bahruddin bin Syadad, yang kemudian dikenal
                   sebagai penulis biografinya.

                   Ṣalahuddīn al-Ayyubi juga tidak membuat kekuasaan
                   menjadi  terpusat  di  Mesir.    Ia  membagi  wilayah
                   kekuasaannya  kepada  saudara  dan  keturunannya.  Di
                   masanya  lahir  beberapa  kesultanan  kecil  Dinasti    Saladin, dalam codex Arab abad ke-1
                   Ayyubiyah seperti Mesir, Damaskus, Aleppo, Hamah,
                   Homs, Mayyafaiqin, Sinjar, Kayfa, Yaman, dan Kerak.

                   Dalam  kegiatan  perekonomian,  Ṣalahuddīn  bekerja  sama  dengan  penguasa  Muslim  di
                   wilayah lain. Ia menggalakan perdaganggan dengan kota-kota di sekitar Laut Tengah dan
                   Laut Hindia, juga menyempurnakan sistem perpajakan.


                   Selain  itu,  Ṣalahuddīn  dianggap  sebagai  tokoh  pembaru  di  Mesir  karena  dapat
                   mengembalikannya ke mazhab Sunni. Khalifah Al-Mustadi dari Dinasti Abbasiyah pernah
                   memberi gelar Al-Mu’izz li Amīr al-Mu’minīn (penguasa yang mulia) karena keberhasilannya
                   itu. Al-Mustadi  juga  menyerahkan  Mesir,  Naubah, Yaman, Tripoli,  Suriah,  dan  Magrib
                   sebagai wilayah kekuasaan Ṣalahuddīn pada tahun 1175 M. Semenjak saat itulah ia dianggap
                   sebagai Sulṭān al-Islām wa al-Muslimīn (pemimpin umat Islam dan kaum Muslimin).



               3.  Keperwiraan

                   Ṣalahuddīn al-Ayyubi dikenal sebagai perwira militer yang memiliki kecerdasan tinggi.
                   Pada masa pemerintahannya, kekuatan militer Dinasti Ayyubiyah terkenal sangat tangguh,
                   diperkuat pula oleh pasukan Barbar di Turki dan Afrika. Ia membangun tembok kota di
                   Kairo dan bukit muqattam sebagai benteng pertahanan. Salah satu karya bersejarahnya
                   selama menjadi sultan adalah berupa benteng pertahanan bernama Qal’atul Jabal, yang
                   dibangunnya pada tahun 1183 M di Kairo.


                   Kehidupan Ṣalahuddīn al-Ayyubi penuh dengan perjuangan menunaikan tugas negara dan
                   agama. Perang yang dilakukannya sepenuhnya bertujuan membela negara dan agama. Ia
                   merupakan  seorang  ksatria  dan  memiliki  jiwa  toleransi  yang  tinggi.  Ketika  menguasai





               114    Buku Siswa Kelas VIII MTs
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135