Page 22 - SKI kls 8
P. 22
ilmu pengetahuan. Namun dalam perkembangannya kemudian, berbagai kesuksesan dan
kebesaran yang telah diraih oleh Dinasti Umayyah mengalami kemunduran bahkan memasuki
masa kehancuran, antara lain akibat kelemahan-kelemahan di dalam negeri dan semakin kuatnya
tekanan dari pihak luar. Untuk mengetahui bagaimana proses tersebut terjadi, berikut uraiannya.
A. Keruntuhan Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun (661-750 M), namun pada akhirnya
mengalami masa-masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik dan
pemerintahan, di samping munculnya berbagai tekanan dari luar berupa pemberontakan.
Kekhalifahan Bani Umayyah sangat lemah dan tidak bisa mengendalikan pemerintahan
dan keamanan, terutama setelah pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik. Di kalangan
keluarga khalifah sering terjadi pertikaian, misalnya yang dilatarbelakangi oleh perebutan
kekuasaan untuk menduduki jabatan khalifah.
Khalifah Hisyam diteruskan oleh al-Walid II, Yazid III, Ibrahim, dan Marwan bin
Muhammad, namun keempatnya hanya mampu memerintah sekitar tujuh tahun. Al-Walid
memerintah selama satu tahun 3 bulan, kemudian digantikan oleh Yazid III yang hanya
bertahan selama enam belas bulan. Selanjutnya digantikan oleh Ibrahim bin al-Walid bin
Abdul Malik, tetapi bertahta tidak lebih dari tiga bulan dan digantikan oleh Marwan.
Selama masa kepemimpinannya, Marwan disibukkan mengatasi berbagai pemberontakan,
sampai akhirnya ia tewas di medan perang.
Diantara beberapa peristiwa yang mendorong kemunduran Bani Umayyah dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
(a) Figur pewaris kekhalifahan yang lemah. Sepeninggal Hisyam, tidak ada lagi khalifah
yang kuat, mampu memperkuat pemerintahan, serta menjaga keutuhan dan
kewibawaan negara.
(b) Tidak adanya ketentuan tata cara pengangkatan khalifah. Akibatnya, terjadi perebutan
kekuasaan di kalangan anggota keluarga Umayyah.
(c) Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota
Kerajaan Byzantium. Gaya hidup mewah bangsawan Byzantium dianggap telah
mempengaruhi dan ditiru oleh Dinasti Umayyah.
(d) Para ulama merasa kecewa terhadap para penguasa. Mereka dipandang tidak
memiliki integritas keagamaan dan politik yang sesuai dengan syariat Islam.
6 Buku Siswa Kelas VIII MTs