Page 50 - ski kls 9
P. 50

B. Penasaran ?



                 Pasti kalian penasaran dengan gambar di atas. Sekarang tulis dan buatlah pertanyaan
                 dari gambar yang kalian amati di atas!


                   No   Tentang          Pertanyaan

                   1.   Apa              Apa hubungan gambar Syaikh Abdur Rauf as-Singkili dengan Masjid
                                         Raya Banda Aceh?


                   2.



                   3.





                 C. Buka Cakrawalamu !



                 Baca dan renungkan kisah berikut!

                                           Syaikh Abdur Rauf As-Singkili


                       yaikh Abdur Rauf as-Singkili atau Abdur Rauf Singkel (w. 1105 H/1693 M) adalah ulama besar
                       dan tokoh tasawuf dari  Aceh yang pertama  kali membawa dan mengembangkan  Tarekat
                SSyattariah di Indonesia. Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-Fansuri.

                 Pada sekitar tahun 1604 H/1643 M, ketika kesultanan Aceh berada dalam pemerintahan Sultanah
                 (Ratu)  Safiatuddin  Tajul  Alam  (w.  1675),  Abdur  Rauf  berangkat  ke  tanah  Arab  dengan  tujuan
                 mempelajari agama. Ia mengunjungi pusat-pusat pendidikan dan pengajaran agama di sepanjang jalur
                 perjalanan haji antara Yaman dan Mekah. Ia kemudian bermukim di Mekah dan Madinah untuk
                 menambah pengetahuan tentang ilmu Al-Qur’an, Hadis, Fikih, dan Tafsir, serta mempelajari tasawuf.


                 Ia mempelajari Tarekat Syattariyah pada Syaikh Ahmad Qusasi (w. 1661), memperoleh ijazah, hingga
                 memiliki hak untuk mengajarkan tarekat tersebut kepada orang lain.

                 Ia kembali ke Aceh sekitar tahun 1083 H/1662 M dan segera mengajarkan serta mengembangkan
                 tarekat ini. Tarekat yang diajarkannya bertujuan untuk membangkitkan kesadaran akan Allah Swt.
                 dalam batin manusia. Hal ini dicapai melalui pengamalan beberapa macam zikir. Murid yang berguru
                 kepadanya amat banyak dan berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Saat itu Aceh merupakan
                 tempat persinggahan para jamaah haji. Ketika di Banda Aceh, tidak sedikit jamaah haji yang kemudian
                 belajar agama dan tasawuf. Di antara murid-muridnya banyak yang kemudian menjadi ulama terkenal,


                  44     Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah






       ski siswa kls 9.indd   44                                                                                  6/16/16   7:29 PM
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55