Page 72 - ski kls 9
P. 72

Upaya yang melelahkan ini tidak sia-sia. Setelah sekian tahun berada di Mekah, beliau pulang ke
                 tanah air dengan membawa ilmu agama yang nyaris lengkap, sebagi bekal untuk beramal dan mengajar
                 di kampung halaman.

                 Sepulang dari tanah  suci sekitar  Tahun1313 H/1899 M, beliau  memulai  mengajar  santri. Beliau
                 pertama kali mengajar di Pesantren Gedang Diwek Jombang yang diasuh oleh mendiang kakeknya,
                 sekaligus tempat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan. Setelah itu beliau mengajar di Desa Muning
                 Mojoroto Kediri. Di sinilah beliau sempat menikahi salah seorang putri Kiai Sholeh Banjar Melati.
                 Karena berbagai hal, pernikahan tersebut tidak berjalan lama sehingga Kiai Hasyim kembali lagi ke
                 Jombang.


                                                            Pada tanggal  26 Robiul  Awal 1317 H/1899 M,
                                                            didirikanlah  Pondok Pesantren  Tebuireng,  bersama
                                                            rekan-rekan seperjuangnya, seperti Kiai Abas Buntet,
                                                            Kiai Sholeh Benda Kereb, Kiai Syamsuri Wanan Tara,
                                                            dan  beberapa Kiai  lainnya.  Segala  kesulitan  dan
                                                            ancaman  pihak-pihak  yang benci  terhadap  penyiaran
                                                            pendidikan Islam di Tebuireng dapat di atasi.

                                                            KH. M. Hasyim Asya’ri memulai sebuah tradisi yang
                                                            kemudian menjadi salah satu keistimewaan beliau yaitu
                                                            menghatamkan  Kitab  Shakhihaini “Al-Bukhori  dan
                 Muslim” dilaksanakan pada setiap bulan suci Ramadhan yang konon diikuti oleh ratusan kiai yang
                 datang berbondong-bondong dari seluruh Jawa. Tradisi ini berjalan hingga sampai sekarang. Pada
                 awalnya, santri Pondok Tebuireng yang pertama berjumlah 28 orang, kemudian bertambah hingga
                 ratusan orang, bahkan di akhir hayatnya telah mencapai  ribuan orang. Banyak alumni Pondok
                 Tebuireng yang sukses menjadi ulama besar dan menjadi pejabat-pejabat tinggi negara. Kini Tebuireng
                 menjadi kiblat pondok pesantren.

                 Di samping aktif mengajar, beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan, baik yang bersifat lokal atau
                 nasional. Pada tanggal 16 Sya’ban 1344 H/31 Januari 1926 M, di Jombang Jawa didirikanlah Jam’iyah
                 Nahdlatul Ulama (kebangkitan ulama) bersama KH. Bisri Syamsuri, KH. Wahab Hasbullah, dan
                 ulama-ulama besar lainnya, dengan azaz dan tujuanya: “Memegang dengan teguh pada salah satu dari
                 madzhab empat yaitu Imam Muhammad bin Idris Asyafi’i, Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah
                 An-Nu’am dan Ahmad bin Hambali. Dan juga mengerjakan apa saja yang menjadikan kemaslahatan
                 agama Islam”. KH. Hasyim Asy’ari terpilih menjadi Rais Akbar NU, sebuah gelar yang hingga kini
                 tidak seorang pun menyandangnya. Beliau juga menyusun Qanun Asasi (peraturan dasar) NU yang
                 mengembangkan faham Ahli Sunnah wal-Jama’ah.


                 Peran KH. M. Hasyim Asy’ari tidak hanya terbatas pada bidang keilmuan dan keagamaan, melainkan
                 juga dalam bidang sosial dan kebangsaan; Beliau terlibat secara aktif dalam perjuangan membebaskan
                 bangsa  dari  penjajah  Belanda.  Pada  tahun  1937, beliau  didatangi  pimpinan  pemerintah  Belanda



                  66     Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah






       ski siswa kls 9.indd   66                                                                                  6/16/16   7:30 PM
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77