Page 87 - ski kls 9
P. 87

3.  Pada tahun berapakah KH. Ahmad Dahlan dilahirkan?

                    4.  Di manakah KH. Ahmad Dahlan dilahirkan?


                    5.  Di mana sajakah KH. Ahmad Dahlan menuntut Ilmu?

                    6.  Kapan Muhammadiyah di lahirkan?

                    7.  Di manakah Muhammadiyah dilahirkan?


                    8.  Bagaimana reaksi penjajah Belanda ketika mengetahui KH. Ahmad Dahlan di lahirkan?

                    9.  Kehidupan dan perjuangan KH. Ahmad Dahlan sudah di filmkan, apa judul dari film tersebut?


                    10. Di manakah makam KH. Ahmad Dahlan?





                 PERTALIAN NASAB: KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari.



                 1.  KH. Ahmad Dahlan (Yogyakarta, 1868-1923)

                    Beliaulah Muhammad Darwis bin Abu Bakar bin Muhammad Sulaiman bin Murtadha bin Ilyas
                    bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Sulaiman (Ki Ageng
                    Gribig) bin Muhammad Fadhlullah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri).


                    Muhammadiyyah  lahir 18 November 1912/8 Dzullhijjah  1330, dengan fondasi ayat:  “Dan
                    hendaklah  ada  di  antara  kalian  segolongan  umat  yang  menyeru  kepada  kebajikan,  menyuruh
                    kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”
                    (QS. Ali Imran ayat 104).

                 2.  KH. Hasyim Asy’ari (Jombang, 1875-1947)


                    Beliaulah Muhammad Hasyim bin Asy’ari bin Abu Sarwan bin Abdul Wahid bin Abdul Halim bin
                    Abdurrahman (Pangeran Samhud Bagda) bin Abdul Halim (Pangeran Benawa) bin Abdurrahman
                    (Jaka Tingkir) bin Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri).

                    Nahdlatul Ulama lahir 31 Januari 1926/16 Raja b 1344, dengan fondasi ayat: “Dan berpeganglah
                    kalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
                    kepadamu  ketika  kalian  dahulu  bermusuh-musuhan,  maka Allah  mempersatukan  hatimu,  lalu
                    menjadilah kau karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kau telah berada di tepi
                    jurang neraka, lalu Allah menyelamatkanmu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
                    ayat-Nya kepadamu agar kalian mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran ayat 103).





                                                                                                            81
                                                                       Sejarah Kebudayaan Islam - Kelas IX





       ski siswa kls 9.indd   81                                                                                  6/16/16   7:30 PM
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92