Page 28 - Akidah Akhlak kls 8
P. 28
Hatim pun pergi, selang beberapa hari makanan di rumah habis. Lalu seluruh keluarga datang
kepada gadis bertakwa itu, dengan melontarkan cacian dan celaan. Kemudian gadis itu menyepi
dan menautkan permohonannya kepada Rabbnya yang telah berfirman: “Barangsiapa yang
bertakwa kepada Allah Swt. niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal
kepada Allah Swt. niscaya Allah Swt. akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
Swt. melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah Swt. telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (Q.S. ath-Thalaq: 2 – 3).
Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Dia tidak akan mengabaikan seorang yang
bertakwa. Lalu Allah Swt. memenuhi permohonan si gadis. Pada saat yang bersamaan, pemimpin
negeri itu sedang meninjau kondisi rakyatnya, ketika sampai di depan rumah Hatim, ia begitu
didera rasa haus, yang hampir-hampir membunuhnya. Ia berkata kepada salah satu pengawalnya:
“Carikan aku segelas air dingin.” Maka pengawal itu masuk ke rumah terdekat, yaitu rumah
Hatim. Para penghuni rumah pun segera menyediakan gelas yang bersih dan air yang dingin.
Sang Raja meminum air yang disediakan, ia bertanya: “Rumah siapa ini? “Mereka menjawab:
“Milik Hatim al-Asham.” Raja bertanya lagi: ” Ia seorang yang shaleh?” Mereka menjawab:
“Benar”. Raja berkata: “Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kami minum dari
rumah orang shaleh. Dimana dia sekarang, agar kita memberi salam kepadanya?” Mereka
menjawab: “Dia pergi untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah.” Raja berkata:” Kalau
demikian, demi Allah, kita wajib mencukupi kebutuhan anggota keluarganya ketika dia tidak
ada.”
Kemudian sang raja mengeluarkan sekantong uang emas dan melemparkannya ke rumah Hatim
al-Asham. Akan tetapi Allah Swt. yang Maha Memberi Rezeki hendak memberikan tambahan
rezeki yang lain, Dia gerakkan hati sang raja. Raja menoleh ke arah para prajuritnya dan berkata:
“Barangsiapa yang mencintaiku, hendaklah ia melakukan seperti tindakanku tadi”. Maka,
masing-masing prajurit melemparkan semua harta yang mereka bawa, sebagai bentuk basa-basi
kepada sang raja.
Akhirnya rumah si gadis penuh dengan emas. Si gadis masuk ke kamarnya sambil menangis
haru, saudara-saudaranya keluar mendengar tangisannya. “Kita telah menjadi manusia yang
paling kaya”. Seorang makhluk telah memandang ke arah kita sekali pandang, sehingga kita
pun menjadi kaya, lantas bagaimana jika Sang Khalik yang memandang ke arah kita? Allah
Swt. maha kaya dan Allah Swt. maha berkehendak, maka bertawakallah.
Mari bertanya!!! Setelah kalian mengamati dan memperhatikan gambar-gambar di atas, tentunya
akan banyak hal yang menjadi pertanyaaan di benak kalian bukan?
20 Buku Siswa Kelas VIII MTs