Page 33 - Akidah Akhlak kls 8
P. 33

d.  Syukur


                     Syukur adalah salah satu refleksi dari sikap tawakal. Syukur ialah sesuatu yang menunjukkan
                     kebaikan dan penyebarannya.

                     Sedangkan secara istilah, syukur ialah memberikan pujian kepada Allah Swt. dengan cara
                     taat kepada-Nya, tunduk  dan berserah diri hanya kepada Allah Swt. serta beramar makruf
                     nahi mungkar.



                     Allah berfirman dalam  al-Quran:
                       (٧ : ﻢﻴﻫﺮﺑإ)   ٌﺪﻳِﺪَﺸَﻟ  ِﰊاَﺬَﻋ ﱠنِإ ُْﰎْﺮَﻔَﻛ ﻦِﺌَﻟَو ْﻢُﻜﱠﻧَﺪﻳِزَﻷ ُْﰎْﺮَﻜَﺷ ﻦِﺌَﻟ ْﻢُﻜﱡﺑَر َنﱠذََ  ْذِإَو

                     Artinya:  “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
                              kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
                              mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(  Q.S
                              Ibrahim : 7)


                     Apabila manusia mau mensyukuri  nikmat Allah Swt., maka Allah Swt. akan menambah
                     nikmat-Nya, dan apabila manusia itu tidak mau berterima kasih kepada nikmat-Nya, maka
                     sesungguhnya Allah Swt. akan mencabut dan juga mengurangi nikmat dari manusia tersebut
                     sebagai hukuman atas kekufurannya.


                     ±   Bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
                         1.  Bersyukur dengan lisan, maksudnya ialah mengucapkan “Alhamdulillah”

                         2.  Bersyukur dengan hati, yaitu : menggunakan segala nikmat di jalan Allah Swt.

                         3.  Bersyukur dengan badan, yakni bersikap selalu sepakat serta melayani (mengabdi)
                             kepada Allah Swt.


                     Sering sekali kita sebagai manusia lalai dalam mensyukuri nikmat Allah Swt. dan tidak
                     menyadari bahwa nilai suatu nikmat yang telah dianugerahkan Allah Swt.  kepada dirinya.
                     Maka dia baru terasa apabila nikmat itu dicabut dari dirinya, maka dia barulah merasakan
                     dan menyadarinya. Contohnya adalah nikmat berupa kesehatan jasmani dan juga kesehatan
                     rohani.


                     Dalam firman Allah Swt.:

                                                                                  ـﻨ
                            ( ٤٠ : ﻞﻤﻨﻟا )   ٌﱘِﺮَﻛ ﱞِﲏَﻏ  ِّﰊَر ﱠنِﺈَﻓ َﺮَﻔَﻛ ﻦَﻣَو ِﻪ ِﺴْﻔَِﻟ ُﺮُﻜْﺸَﻳ ﺎَﱠﳕِﺈَﻓ َﺮَﻜَﺷ ﻦَﻣَو
                     Artinya:  Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)






                                                                     Akidah Akhlak Kurikulum 2013        25
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38